Saturday, August 25, 2012

MERACAU : "Gregetan Namun Iri!"

oleh Hasan Al-Jaizy

Salah satu hal yang membuat saya pribadi gregetan, menggingit bibir kegemasan dan tercubit-hati adalah pemuda muda yang hafal Al-Qur'an [hafidz] namun benar-benar tidak benar bacaannya. Makhraj-nya tak beraturan, juga panjang pendek [madd rules] diabaikan. Ketahuan sekali ia tidak memulai sesuatu dari ushul. Artinya: Seorang yang hafal banyak namun kacau balau dalam membaca menandakan ia terdidik dengan menyegerakan hafalan tanpa menyempurnakan tajwid.

Bukan berarti saya ini mencela seorang hafidz Al-Qur'an

begitu saja; karena sebenarnya saya juga iri ingin menjadi sepertinya [hafal Al-Qur'an]. Dan bukan berarti saya ini sekedar iri saja; karena sebenarnya saya juga gregetan dengan perkara ini. Nanggung sekali.

Karena Begini Lho:

[1] Pelafalan huruf [nuthq] yang tidak tepat dalam membaca Al-Qur'an akan men-desakralisasi Al-Qur'an tanpa disadari pembaca. Membaca Al-Qur'an dengan praktek tajwid standar itu wajib, sementara melagukan itu sunnah. Menghafal sebagian Al-Qur'an juga tidak wajib. Jadi: utamakan yang wajib terlebih dahulu. Tidak dijadikan 'hafalan' sebagai sesuatu yang mentang2; kalau sudah hafal berarti sudah bermanzilah tinggi. Tapi, perhatikan pula tata cara [manhajiyyah]. 

[2] Pelafalan huruf [nuthq] yang tidak tepat dalam membaca Al-Qur'an akan membuat pertukaran makna, pengubahan dan kezaliman terhadap kalam Ilahi. Sekarang bedakan antara ain dan alif. Ain lebih berat karena disertai penekanan di atas tenggorokan, sementara alif begitu ringan karena tanpa penekanan alias suara lepas. Perhatikan ini:

وكان الله سميعا عليما

Jika 'aliima dibaca dengan ain, maka artinya: "Dan Allah itu Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Jika 'aliima dibaca dengan alif biasa [أليما], maka artinya: "Dan Allah itu Maha Mendengar lagi Maha PEDIH?????"

[3] Perbedaan pelafalan dalam membaca Al-Qur'an tidak sama dengan menyuarakan ucapan apapun. Lafadz amin itu tidak sakral; karena itu bukan termasuk kalamullah. Tapi kalimat 'Alhamdulillahirabbil 'alamiin' itu sakral jika dimaksudkan membaca ayat Al-Fatihah; karena itu sudah jelas kalamullah. Sehingga jangan main-main dan jangan meremehkan dalam membacanya. Tidak: Alkamdulillah dan bukan: Alhamdhulillah [dengan dhad].


Karena begini juga:

Orang yang mengerti kalamullah [karena tahun Arabic atau bahkan tahu tafsir ayat2 dan maksudnya] itu setiap mendengar ayat, cenderung akan langsung menyimak dan mengetahui. Berbeda dengan yang tidak mengerti Arabic atau maksud dari ayat yang didengar; ia hanya akan menikmati alunan saja sembari menghadirkan hati dan perasaan bahwa itu adalah kalam agung.

Inilah yang membedakan dan menjadi penegas akan signifikansi belajar Arabic. Bahkan seorang ulama di zaman salaf dahulu ada yang mengatakan: "Aku heran dengan orang yang tak mampu berbahasa arab [minimal memahami], bagaimana mungkin mereka bisa khusyu' dalam shalat sedangkan mereka tidak mengerti arti dari bacaan2!?"


Beberapa pesan:

Ini juga bukan sebuah curahan arogansi dari pemilik status ataupun siapa yang mengamininya. Tapi, setidaknya ada beberapa pesan yang ingin diutarakan, terutama bagi yang masih muda:

==> Perbaiki bacaan Al-Qur'an [tahsin] terlebih dahulu; jangan terburu-buru menghafal banyak di masa mula pembelajaran Al-Qur'an. Karena jika sudah terbiasa menghafal dengan bacaan salah, akan salah menerus, permanen dan hingga tua sulit diobati. Ini yang terjadi pada banyak imam.

==> Memaksakan tiap lidah Indo harus mirip dengan lidah asli Arab adalah kemustahilan. Karena itu, tidak bermasalah bagi seorang yang sudah beribu kali mengoreksi pelafalan huruf KHA atau GHA namun karena bentuk physical yang tidak mendukung tak mengobati. 

==> Pelajari bahasa Arab; atau MINIMAL hafal/fahami terjemahan dari ayat2 di surat2 pendek atau ayat2 penting, seperti ayat Kursi. Problem manusia: banyak sholat tapi tetap ahli maksiat dan tukang bid'ah menyimpang karena tidak memahami dan menyerapi ayat2 dari Surat Al-Fatihah. Ga usah jauh-jauh dulu deh coba.


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/433529826688408

No comments:

Post a Comment