oleh Hasan Al-Jaizy
Beberapa point terkait kebahagian berilmu atau kesedihan akannya:
[1] Salah satu hal paling membahagiakan adalah ketika ketika kamu baru pulang dari majlis al-ilm atau belum lama mendengarkan rekaman atau belum lama membaca kitab, lalu ada yang bertanya perihal hal yang terdapat di ketiganya dan kita masih ingat. Sehingga syukurnya kamu mampu menjawab. Bukan masalah kamu kemudian dianggap alim atau disyukuri oleh penanya. Namun rasa bahagia itu ada tatkala ilmu masih terlekat, belum hilang.
[2] Juga hal yang paling membahagiakan adalah ketika kamu bisa menyusun sebuah tulisan, hasil racikan pemikiran, digabungkan dengan kumpulan-kumpulan catatanmu dari kitab-kitab asli, sehingga jadilah satu susunan PUNYA SENDIRI dan bukan punya orang lain. Harganya lebih berharga dari milik orang lain. Bahagianya adalah ketika kita syukurnya bisa melakukan, tanpa harus selalu menunggu dan mencari orang lain melakukan.
[3] Salah satu hal yang paling menyedihkan dan sering terjadi adalah ketika kamu baru pulang dari majelis al-ilm atau belum lama mendengarkan rekaman kajian atau membaca kitab, lalu ada yang bertanya perihal hal yang terdapat d ketiganya...sementara kita lupa. Sangat menyedihkan. Kecuali bagi yang tak tahu malu; hal semacam ini biasa-biasa saja. Padahal ini menunjukkan lalainya dan kurangnya kita.
[4] Juga hal yang menyedihkan adalah ketika kamu menukil sebuah tulisan 10 paragraf, namun ketika ada orang yang menanyakan satu kalimat dan apa maksudnya, kamu tidak tahu dan mengatakan, 'Afwan, ini bukan tulisan ana'.
Jadi, jika kamu bisa, maka lakukanlah yang kamu bisa.
Jika kamu tidak bisa, jangan membuat orang lain mengira kamu bisa.
Be yourself and do what you're able to do.
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/427898720584852
Beberapa point terkait kebahagian berilmu atau kesedihan akannya:
[1] Salah satu hal paling membahagiakan adalah ketika ketika kamu baru pulang dari majlis al-ilm atau belum lama mendengarkan rekaman atau belum lama membaca kitab, lalu ada yang bertanya perihal hal yang terdapat di ketiganya dan kita masih ingat. Sehingga syukurnya kamu mampu menjawab. Bukan masalah kamu kemudian dianggap alim atau disyukuri oleh penanya. Namun rasa bahagia itu ada tatkala ilmu masih terlekat, belum hilang.
[2] Juga hal yang paling membahagiakan adalah ketika kamu bisa menyusun sebuah tulisan, hasil racikan pemikiran, digabungkan dengan kumpulan-kumpulan catatanmu dari kitab-kitab asli, sehingga jadilah satu susunan PUNYA SENDIRI dan bukan punya orang lain. Harganya lebih berharga dari milik orang lain. Bahagianya adalah ketika kita syukurnya bisa melakukan, tanpa harus selalu menunggu dan mencari orang lain melakukan.
[3] Salah satu hal yang paling menyedihkan dan sering terjadi adalah ketika kamu baru pulang dari majelis al-ilm atau belum lama mendengarkan rekaman kajian atau membaca kitab, lalu ada yang bertanya perihal hal yang terdapat d ketiganya...sementara kita lupa. Sangat menyedihkan. Kecuali bagi yang tak tahu malu; hal semacam ini biasa-biasa saja. Padahal ini menunjukkan lalainya dan kurangnya kita.
[4] Juga hal yang menyedihkan adalah ketika kamu menukil sebuah tulisan 10 paragraf, namun ketika ada orang yang menanyakan satu kalimat dan apa maksudnya, kamu tidak tahu dan mengatakan, 'Afwan, ini bukan tulisan ana'.
Jadi, jika kamu bisa, maka lakukanlah yang kamu bisa.
Jika kamu tidak bisa, jangan membuat orang lain mengira kamu bisa.
Be yourself and do what you're able to do.
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/427898720584852
No comments:
Post a Comment