Thursday, August 30, 2012

Memberi Perpanjangan Tempo Kepada Sang Mu'sir

oleh Hasan Al-Jaizy

Yang dimaksud Sang Mu'sir adalah orang yang kesulitan membayar hutang atau belum mampu membayarnya. Rasulullah -shallallahu alaihi wa Sallam- [sudahkah Anda berselawat?] bersabda:

كان تاجر يداين الناس فإذا رأى معسرا قال لفتيانه تجاوزوا عنه لعل الله أن يتجاوز عنا فتجاوز الله عنه

"Dahulu ada seorang pedagang yang sering memberi hutang kepada manusia, apabila ia melihat orang yang kesulitan membayar hutangnya [Al-Mu'sir] maka ia berkata kepada para pembantunya, 'Maafkanlah ia, semoga Allah memaafkan [kesalahan-kesalahan] kita.' Maka, Allah pun memaafkan [mengampuni] kesalahan-kesalahannya." [H.R. Bukhari: 2078]

Dalam riwayat An-Nasaai, terlafadzkan:



إن رجلا لم يعمل خيرا قط وكان يداين الناس

"Sesunguhnya ada seseorang yang tidak beramal sedikitpun, dan dia banyak memberi hutang pada manusia...." [diteruskan ke hadits di atas]


 Faedah-faedah dari hadits:

[1] Lafadz Taajir [pedagang] sebenarnya tidak disempitkan hukumnya pada pedagang yang menghutangi banyak orang, tetapi siapapun orang berada yang melakukan hal sama. Karena di zaman dahulu, kekayaan harta didapat utamanya dari perdagangan. 

[2] Berangkat dari itu, maka fadhilah dari amalan yang tertera di hadits, juga mengenai seorang yang memiliki harta banyak [entah karena warisan atau selainnya] yang bermurah hati dalam memberi hutang pada manusia.

[3] Termasuk maksud dari lafadz 'at-tajaawuz' [memaafkan]: menunggu sampai termampu untuk dibayar dan tidak memaksa karena memaklumi kondisi orang berhutang yang masih terhimpit.

[4] Jika dia memaafkan dengan arti tidak menagihnya selamanya dan menghilangkan beban hutang, maka tentu saja ganjarannya lebih baik.

[5] Memaafkan orang bisa menjadi penyebab Allah akan memaafkannya. Begitu juga, memudahkan perkara orang dan membantunya bisa menjadi penyebab Allah memudahkan urusan dan membantunya. Hal ini berlaku selama dalam perkara yang tidak terlarang secara syar'i.


Terusan faedah:

[6] Karena sabda Nabi:

وَاللَّهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيهِ

"Dan Allah akan menolong hambanya, selama ia menolong saudaranya"

Juga:

ومن يسر على معسر يسر الله عليه في الدنيا والآخرة

"Barangsiapa yang memberi kemudahan kepada orang yang sedang mengalami kesulitan, maka Allah akan memudahkan baginya di dunia dan akhirat."

Seorang penulis dan dai di saaid.net, Fuad bin Abdul Aziiz Asy-Syalhuub mengatakan:

التاجر الكافر همه كيف الحصول على المال بأي وسيلة كانت

"Pedagang kafir, kepentingannya adalah bagaimana mendapatkan harta dengan cara apapun."

Maka, jadilah pedagang muslim, atau orang kaya yang muslim, yang kepentingannya adalah bagaimana mendapatkan harta dengan cara baik sehingga bisa memudahkan diri dan orang lain yang kesusahan.


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/434940353214022

No comments:

Post a Comment