oleh Hasan Al-Jaizy
Ketahuilah:
[1] Mbah Putri [atau biasa disebut: simbok] saya di desa rupa-rupanya sudah khatam 4x selama Ramadhan, menggunakan kacamata yang dibelikan bapak saya 19 tahun lalu. Subhanallah.
[2] Saya dan Anda sepertinya kalah jauh. Di sini bukan berarti kita layak mendeklarasikan berapa banyak yang telah kita baca, seperti menulis di comment box: 'Wah, saya baru baca 2x khatam + 3 juz + 5 halaman + 105 huruf'... atau kalimat pamer amalan sendiri.
[3] Mbah saya ini -alhamdulillah- termasuk orang yang sangat rajin membaca Al-Qur'an dan men-tadabburinya. Al-Qur'an andalannya adalah Al-Qur'an dengan sisipan makna dan penjelasan berhurufkan Arab-Melayu namun berbahasa Jawa. Beliau bisa berjam-jam membaca di teras rumah kayu yang sepi bergaungkan suara-suara hewan dan serangga di pepohonan.
[4] Bagaimana dengan mbah Anda? I don't know. Bagaimanapun, kalau kita melihat mbah-mbah, aki-aki, dan seumurannya betah ibadah [baca Qur'an dan shalat], itu disebabkan kebiasaan dan didikan muda mereka. Sekarang, lihat saja anak-anak muda masa kini [termasuk kita], apakah ada ketakutan dalam hati kita bahwa generasi kita lemah dalam kebetahan ibadah di masa tua?
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/430455576995833
Ketahuilah:
[1] Mbah Putri [atau biasa disebut: simbok] saya di desa rupa-rupanya sudah khatam 4x selama Ramadhan, menggunakan kacamata yang dibelikan bapak saya 19 tahun lalu. Subhanallah.
[2] Saya dan Anda sepertinya kalah jauh. Di sini bukan berarti kita layak mendeklarasikan berapa banyak yang telah kita baca, seperti menulis di comment box: 'Wah, saya baru baca 2x khatam + 3 juz + 5 halaman + 105 huruf'... atau kalimat pamer amalan sendiri.
[3] Mbah saya ini -alhamdulillah- termasuk orang yang sangat rajin membaca Al-Qur'an dan men-tadabburinya. Al-Qur'an andalannya adalah Al-Qur'an dengan sisipan makna dan penjelasan berhurufkan Arab-Melayu namun berbahasa Jawa. Beliau bisa berjam-jam membaca di teras rumah kayu yang sepi bergaungkan suara-suara hewan dan serangga di pepohonan.
[4] Bagaimana dengan mbah Anda? I don't know. Bagaimanapun, kalau kita melihat mbah-mbah, aki-aki, dan seumurannya betah ibadah [baca Qur'an dan shalat], itu disebabkan kebiasaan dan didikan muda mereka. Sekarang, lihat saja anak-anak muda masa kini [termasuk kita], apakah ada ketakutan dalam hati kita bahwa generasi kita lemah dalam kebetahan ibadah di masa tua?
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/430455576995833
No comments:
Post a Comment