Friday, August 10, 2012

Sebuah Figura Hayati Nan Indah

oleh Hasan Al-Jaizy

Sebuah figura hayati yang nian indah...

Seorang muda membeli sebuah kitab sederhana berharga murah, lalu tergerak mata merunuti kalimat menuruti baris dalam halamannya. Terbasuh kemudian hati dan akal oleh guyuran ilmu, tersadarlah jiwa akan sebuah ma'rifat. Tergerak berikutnya diri tuk mengamalkan faedah.

Lalu, teringat ia sebuah hadits riwayat Al-Bukhary:

"Tidak sempurna keimanan seorang dari kalian hingga mencintai bagi saudaranya apa yang ia cintai bagi dirinya [pula]."

Yang siratnya tergumam: 'Aku merasa senang dikaruniai makrifat [ilmu] ini meski sekedar setetes madu yang menyepi di tengah padang pasir. Maka aku pun ingin saudara-saudaraku merasa apa yang kurasa dari kesenangan ini.'

Lalu...

Lalu ia pun membuka Internet dan menulis sebuah status di Facebook, menulis ulang hadits atau faedah bermakna yang terukir di kitab itu. Lalu dibaca oleh kawan-kawan dunia maya, kenal atau tidak, muda atau tua, ridha atau tidak, sesungguhnya Rasulullah pernah bersabda:

نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مَقَالَتِي فَبَلَّغَهَا فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ غَيْرِ فَقِيهٍ وَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ

"Semoga Allah mengelokkan wajah seseorang yang telah mendengar perkataanku, lalu dia MENYAMPAIKANNYA. Terkadang orang yang membawa fiqih (ilmu; pemahaman; hadits Nabi) bukanlah ahli fiqih. Terkadang orang yang membawa fiqih membawa kepada orang yang lebih fiqih (faham) darinya." [H.R. Ibn Majah]

 Maka...

Bukanlah syarat bagi seorang hamba yang hendak mereguk pahala memanen doa malaikat karena menyampaikan kebaikan pada manusia harus menjadi seorang yang berilmu tinggi, atau harus diakui sebagai seorang ustadz, atau harus hafal banyak ayat dan sebagainya.

Karena, tiada satu pun hamba melainkan butuhnya akan nasehat, alim atau jahilnya. Sebagaimana manusia secara tabiat berpotensi terjatuh dalam kubangan lupa, begitu pula manusia secara tabiat manusia berpotensi tergelincir dalam kesalahan.

Jikalau hanyalah ulama yang boleh menyebar kebaikan, maka sempitlah arena amar ma'ruf nahi munkar.

No comments:

Post a Comment