oleh Hasan Al-Jaizy
Menuntut seorang pemuda berusia 20-an agar sedewasa pria berumur 40-an adalah sebuah tanda tanya. Karena keduanya adalah fase masa hidup yang berbeda. Usia 20, di masa manusia sedang thrilling dan semangat2nya; terkadang mencapai tingkat ekstrim. Kemudian ia akan belajar dari pengalaman dan memahami kesalahan sikap dan fikir.
Tentu saja, pria berumur 40 takkan mencapai 40 dari usia kecuali ia juga telah melewati usia 20. Pria 40-an tentu tahu apa yang terjadi, terasa dan tercoba di masa 20-an. Jika pada usia 20 mulut sering menganga untuk berteriak lantang, maka lazimnya pada usia 40 sikaplah yang lebih berbicara. Usia 20-an acapkali diliputi kesoktahuan, sedang usia 40-an lazimnya telah tersadari oleh ke-nyaho-an.
Beda usia...beda tuntutannya
Menuntut manusia 20 untuk sedewasa manusia 40 bagaikan menuntut bayi kucing berburu tikus got. Yang justru tikus got akan berbalik memburunya
hingga bahkan memakannya. Namun, bukan mustahil manusia 20 diberi keutamaan jangkauan fikir dan kedewasaan sikap manusia 40.
Kesamaan antara manusia 20 dan 40 mungkin ada di segi seksual, yaitu 'willing to get married'. Jika yang 20 ingin mendapatkan 1, maka yang 40 ingin menambah 1 lagi. Well, meski tidak semuanya begitu, tapi semuanya juga pengen begitu, kan?
20 menghormati...40 mengayomi
Yang muda menghormati yang tua...Yang tua mengayomi yang muda...Jangan jadi begini: Yang muda mengajari yang tua...yang tua menuntut yang muda. Salah satu fungsi alamiah pohon besar adalah menaungi tumbuhan-tumbuhan kecil. Dan tanaman kecil jangan congkak dan merasa sudah setara dengan pohon besar.
Angin yang menderu akan menciptakan sensasi.
Maka kau lihat saja:
--> Ketika angin menerjang pohon besar, ia tak bergerak banyak. Asasnya tetap kuat. Sebagaimana pria usia 40-an, ketika diterjang ujian, cobaan atau sensasi hati, ia tak tergesa apalagi terbirit, melainkan akan menghadapi semuanya dengan sekalem-kalem sikap.
--> Ketika angin mengombang-ambingkan tanaman kecil, seperti rumput, maka tanaman itu akan berseliweran bergerak kesana-kemari, ikut arah angin. Sebagaimana pemuda usia 20-an, ketika diterpa ujian, cobaan atau sensasi hati, ia mudah dalam ketergesaan, kerap ikut arus angin.
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/432202076821183
Menuntut seorang pemuda berusia 20-an agar sedewasa pria berumur 40-an adalah sebuah tanda tanya. Karena keduanya adalah fase masa hidup yang berbeda. Usia 20, di masa manusia sedang thrilling dan semangat2nya; terkadang mencapai tingkat ekstrim. Kemudian ia akan belajar dari pengalaman dan memahami kesalahan sikap dan fikir.
Tentu saja, pria berumur 40 takkan mencapai 40 dari usia kecuali ia juga telah melewati usia 20. Pria 40-an tentu tahu apa yang terjadi, terasa dan tercoba di masa 20-an. Jika pada usia 20 mulut sering menganga untuk berteriak lantang, maka lazimnya pada usia 40 sikaplah yang lebih berbicara. Usia 20-an acapkali diliputi kesoktahuan, sedang usia 40-an lazimnya telah tersadari oleh ke-nyaho-an.
Beda usia...beda tuntutannya
Menuntut manusia 20 untuk sedewasa manusia 40 bagaikan menuntut bayi kucing berburu tikus got. Yang justru tikus got akan berbalik memburunya
hingga bahkan memakannya. Namun, bukan mustahil manusia 20 diberi keutamaan jangkauan fikir dan kedewasaan sikap manusia 40.
Kesamaan antara manusia 20 dan 40 mungkin ada di segi seksual, yaitu 'willing to get married'. Jika yang 20 ingin mendapatkan 1, maka yang 40 ingin menambah 1 lagi. Well, meski tidak semuanya begitu, tapi semuanya juga pengen begitu, kan?
20 menghormati...40 mengayomi
Yang muda menghormati yang tua...Yang tua mengayomi yang muda...Jangan jadi begini: Yang muda mengajari yang tua...yang tua menuntut yang muda. Salah satu fungsi alamiah pohon besar adalah menaungi tumbuhan-tumbuhan kecil. Dan tanaman kecil jangan congkak dan merasa sudah setara dengan pohon besar.
Angin yang menderu akan menciptakan sensasi.
Maka kau lihat saja:
--> Ketika angin menerjang pohon besar, ia tak bergerak banyak. Asasnya tetap kuat. Sebagaimana pria usia 40-an, ketika diterjang ujian, cobaan atau sensasi hati, ia tak tergesa apalagi terbirit, melainkan akan menghadapi semuanya dengan sekalem-kalem sikap.
--> Ketika angin mengombang-ambingkan tanaman kecil, seperti rumput, maka tanaman itu akan berseliweran bergerak kesana-kemari, ikut arah angin. Sebagaimana pemuda usia 20-an, ketika diterpa ujian, cobaan atau sensasi hati, ia mudah dalam ketergesaan, kerap ikut arus angin.
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/432202076821183
No comments:
Post a Comment