Thursday, August 9, 2012

Beberapa Point

oleh Hasan Al-Jaizy

Beberapa point yang tertabur adanya di kenyataan:

[1] Media semacam Kompas, Tempo atau serupanya, getol memberitakan sesuatu yang miring tentang umat Islam, ulamanya atau tingkah sebagiannya. Berita semacam MUI memfatwakan haramnya jasa penukaran uang kecil karena adanya unsur riba diangkat2; agar manusia yang bodoh mengomentari dan terkompori. Akhirnya: mereka pun mengkritik dengan kejahilan dan mencela orang2 berilmu tanpa alasan kuat.

[2] Sebaliknya, media fasik semacam ini tentu tidak akan menyebar fatwa-fatwa tentang haramnya perzinahan, iklan yang mencecar aurat kaum hawa dan sebagainya. Karena babi tak akan bermain di kolam renang; dan memilih kubangan kotor nan najis. Artinya: mereka tidak akan menguraikan kesucian hukum Islam dengan fatwa2 tersebut, karena jika itu dilakukan, sama saja menikam diri sendiri.

[3] Ketika orang berilmu berkata sesuatu yang maknanya benar, maka maknanya tetap benar bahkan bisa berkembang kebenarannya. Namun ketika orang bodoh berkata sesuatu yang maknanya benar, maka bisa saja menjadi salah tempat dan kaprah. Seperti kalimat: "Lakum diinukum wa liya diin" [Bagimu agamamu dan bagiku agamaku] atau "Yang menentukan halal haram adalah Allah". Dan ketika yang berbicara adalah orang munafik, maka bisa jadi kalimat benar tersebut terasa benar dan membenarkan dirinya, padahal ada agenda jahat untuk menutupi kebusukan selagi melancarkannya.

[4] What?


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/428218617219529

No comments:

Post a Comment