Friday, August 31, 2012

Men-Tahsin Nama Syi'ah

oleh Hasan Al-Jaizy

Akhir-akhir ini, beberapa tokoh, dengan uslub dan gaya kalimat masing-masing, men-tahsin-kan atau memperbagus nama dan citra Syi'ah setelah Syi'ah sendiri mencakar-cakar Islam. Kalimat-kalimat semacam 'Syi'ah itu tidak sesat' atau 'Syi'ah itu ada baiknya...ada buruknya' tentu saja ada masa permintaan tanggungjawabnya kelak.

Jika yang berbicara hanya seorang murid kecil, yang bau mulutnya tidak akan dihirup oleh orang lain, maka tidak memberikan pengaruh besar. Namun, bagaimana jika yang berbicara tokoh-tokoh atau para pemimpin kelompok/golongan [hizb], yang tentu saja setiap nafas dari mulut mereka akan dihirup oleh para pengikut dan para peliput di media. Terlebih bakal ada jiwa-jiwa cacat yang senang menghirup bau mulut seperti itu? Atau bagaimana jika ada pelacur-pelacur hizb yang siap membela meski salah besar dan jelas?


Esktrimisme Disebabkan Ekstrimisme

Maka, bukankah tahsin seperti ini sama seperti menipu umat? Alasan: "agar tidak terjadi sikap ekstrimis anarkis", tidak bisa menyembuhkan rasa heran. Karena ekstrimisme dalam pendangkalan aqidah sudah terjadi dan dilakukan oleh mereka, kaum Syi'ah. Sementara hal itu dianggap seperti debu di guliran angin-angin saja oleh para tokoh itu. Ekstrimisme fisik tidak akan bisa dihentikan untuk seterusnya selama ekstrimisme dan pelacuran ideologi sesat di-tahsin-kan seperti ini.

APakah memang kini masih saatnya untuk ber-husnudzan pada Syi'ah? Bukankah Syi'ah 12 adalah aliran [baca: agama] yang selama ini secara lahir dan batin sedang mengadakan proyek penggrogotan aqidah kaum muslimiin? Ketika ada tikus menggrogoti salah satu bagian woody di rumah Anda dan suaranya JELAS terdengar, apakah dengan gilanya Anda berkata:

'Oh, biarkan saja. Mungkin tikus itu sedang mengasah giginya. Dan biarkan saja jika ia sedang mencari makan. Toh kita sama-sama cari makan!?'


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/435446783163379

No comments:

Post a Comment