Thursday, August 30, 2012

Beberapa Point

oleh Hasan Al-Jaizy

Beberapa point yang setuju tidak setuju, memangnya saya nyuruh setuju?

[1] Penghujung Ramadhan kemarin, saya bercengkrama dengan seorang ustadz hafidz lulusan s1 Al-Azhar Mesir. Salah satu hal yang saya ingat adalah kalimat beliau: 'Kalau di Mesir, gelar akademik tidak disematkan di nama seseorang kecuali gelar Doktor. Tidak seperti negara kita, dengan embel Drs., dianggap sudah bergelar.' Tapi, memang sebenarnya sudah bergelar.

[2] Lalu saya berfikir. 'Lha, di Indonesia juga kalau seorang ustadz sudah ada sisipan dua huruf Lc setelah namanya, maka ia dapat perhatian. Kalau bikin pengajian2 mingguan atau bulanan, atau daurah, biasanya akan ada seperti ini:

Pemateri: Ust. Mujarrih Al-Mubaddi' Lc

[3] Kalau sudah ada Lc, orang akan berfikir: 'Ini kalau tidak lulus dari lipia, mungkin lulusan Madinah.' Padahal sebenarnya sematan seperti itu bisa saja kamuflase. Siapa tahu Pak Ustadz waktu ngampus juga belajar pas ujian saja? wkwkwk....

[4] Tapi, tidak boleh su'udzan juga. Bisa jadi sang ustadz sebenarnya tidak mau ada embel-embel seperti itu, cuma panitia penyelenggara dan desainernya yang sengaja; demi kemaslahatan. Karena itu adalah salah satu upaya dan daya tarik. Tidak salah toh menyihir orang dengan perkara2 mubah dan tidak dusta?



1 comment: