Wednesday, October 10, 2012

Beberapa Point


oleh Hasan Al-Jaizy

Beberapa point untuk Kamis pagi ini:

[1] Kau memang bisa bersikap strict, keras, kaku dan seakan mengharuskan orang lain setubuh dengan fikiranmu. Percayalah kelak manusia akan berlaku serupa padamu, atau lebih tidak diperkenankan. Hukum itu sudah lazim teralami. Dan ketika itu ku merasa kenapa ada saja orang berlaku setidak menyenangkan itu padaku. Setelah mengais-ngais jawaban di lembaran kisah lama, rupanya ku temukan bahwa aku memang pernah seperti itu.

[2] Apa yang menjadi timbal balik bisa menjadi kenangan atau pelajaran untukmu, bukan? Ketika senyum tertabur di berlembar-lembar hari; maka manusia akan membalikkan senyum tersebut pada kita. Dan jikalau pentungan dan muram yang kau sinari dari wajahmu pada manusia, kau akan mengerti kelak wajah mereka adalah pantulan dan cerminan wajahmu dahulu. Kenanglah baik dan burukmu, yang kemudian menjadi pelajaran bagimu.

[3] Seperti yang tak henti ku dendangkan padamu, bahwa jika irimu terhadap manusia merekah, entah disebab fisiknya, atau kemampuan/kepiawaiannnya atau nasib hidupnya, maka jangan sekedar pendam. Jika memang rasamu bahwa ada mungkinnya kau menjadi sepertinya atau melebihinya, maka mulailah membangun penyembuh iri dari sekarang. Yaitu: mulai berjalan agar menjadi sepertinya. Jangan hanya diam terbara iri. Seperti yang dilakukan banyak manusia: iri namun tak sudi melakukan. Karena iri yang sekadar pupuk tersimpan tanpa ditabur di tanah, akan membusuk dan berubah nama menjadi mutlak 'dengki'. Trust me, kau akan kerepotan dengan penyakit satu ini.

[4] Bibirku ini masih belajar untuk senyum. Karena dengan senyum, manusia akan menerimaku sebelum aku berbicara. Jikalau masih saja asam atau kecutnya wajah membingkai muamalah, maka manusia akan menolak sebelum aku berbicara. Teringat beberapa guru dan dosen yang mahalnya senyum dipermurah. Mengupas masalah penting dengan senyum. Mengupas masalah sensitif dengan senyum; meskipun kalimatnya menghujam hati-hati yang sakit. Namun senyuman memiliki magic dan power tersendiri. Sederhana, dan ternyata seberat bebatuan besar jika tak biasa melakukannya.

No comments:

Post a Comment