Saturday, October 13, 2012

Perut Kehidupan dan Kematian

oleh Hasan Al-Jaizy

==> Kau keluar dari perut ibumu...kau menangis
sementara ibu dan orang-orang sekitarmu tersenyum. Jikalau mereka menangis, itu karena haru atau bahagia. Lalu kenapa kau menangis ketika itu? Seakan kau merasa tetap ingin tinggal di dalam perut. Seakan kau mengira bahwa perut ibumu lebih luas dibanding dunia ini. Seakan kau...seakan kau....pastinya kau bukan siapa-siapa kala itu

==> Lalu bertahun-tahun kau hidup...mengisi perut
bertahun lamanya kau menangis dan tertawa, sedih dan gembira. Seringkali kau lupa bahwa tadinya kau bukan siapa-siapa, atau bahkan hingga kini kau masih bukan siapa-siapa. Suatu hari di hadapanmu adalah maut. Duhai, mengapa kau menangis lagi??? Seakan kau merasa tetap ingin tinggal di dunia selamanya. Seakan kau mengira bahwa dunia ini satu-satunya tempat tinggal dan tiada alam lain lebih luas.

==> Kau pun dikubur dalam perut bumi...mereka menangis
sementara kau tersenyum atau menangis?



Nabi -Shallallahu alaihi wa Sallam- bersabda:

يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلاَثَةٌ فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ

"Mayit diikuti oleh 3 hal, dua di antaranya kembali dan satunya menetap. Mayit diikuti KELUARGA, HARTA dan AMALNYA. Keluarga dan hartanya kembali. Dan amalnya menetap." [H.R. Bukhary: 2514 dan Muslim: 2644]

Bayangkan:

Keluargamu, sahabat-sahabatmu, teman-teman lamamu, rekan-rekan kerjamu, tetangga dekat atau jauhmu, semua yang mengenalimu....mereka turut mengantar kerandamu menuju pusara. Sungguh gambaran aneh....engkau dikubur oleh mereka sendiri yang mencintaimu di dunia. Padahal mereka dan engkau saling mengasihi...saling menyayangi.

Bahkan jikalau mereka dibayar untuk menjadikan jasad Anda tetap di tengah-tengah mereka, takkan ada yang mau dan takkan terjadi. Orang yang paling kau cintai pun turut mengantar dan menyaksikanmu dikubur. Yang kemudian, ketika kesendirianmu dalam gelap perut bumi....perut kematian, mereka perlahan meninggalkanmu. Orang yang paling kau cintai mungkin yang terakhir menatap kuburmu yang masih basah. Lalu tinggallah engkau dan amalmu...tinggallah engkau dan amalmu...

Maka, duhai yang masih hidup, ingatlah yang mati dan kematian. Dan jangan perburuk kubur-kubur itu. Tiada yang tahu jelas, penghuninya disiksa atau diberi nikmat.


==> Kau keluar dari perut ibumu...kau menangis sementara ibu dan orang-orang sekitarmu tersenyum. Jikalau mereka menangis, itu karena haru atau bahagia. Lalu kenapa kau menangis ketika itu? Seakan kau merasa tetap ingin tinggal di dalam perut. Seakan kau mengira bahwa perut ibumu lebih luas dibanding dunia ini. Seakan kau...seakan kau....pastinya kau bukan siapa-siapa kala itu ==> Lalu bertahun-tahun kau hidup...mengisi perut bertahun lamanya kau menangis dan tertawa, sedih dan gembira. Seringkali kau lupa bahwa tadinya kau bukan siapa-siapa, atau bahkan hingga kini kau masih bukan siapa-siapa. Suatu hari di hadapanmu adalah maut. Duhai, mengapa kau menangis lagi??? Seakan kau merasa tetap ingin tinggal di dunia selamanya. Seakan kau mengira bahwa dunia ini satu-satunya tempat tinggal dan tiada alam lain lebih luas. ==> Kau pun dikubur dalam perut bumi...mereka menangis sementara kau tersenyum atau menangis? Nabi -Shallallahu alaihi wa Sallam- bersabda: يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلاَثَةٌ فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ "Mayit diikuti oleh 3 hal, dua di antaranya kembali dan satunya menetap. Mayit diikuti KELUARGA, HARTA dan AMALNYA. Keluarga dan hartanya kembali. Dan amalnya menetap." [H.R. Bukhary: 2514 dan Muslim: 2644] Bayangkan: Keluargamu, sahabat-sahabatmu, teman-teman lamamu, rekan-rekan kerjamu, tetangga dekat atau jauhmu, semua yang mengenalimu....mereka turut mengantar kerandamu menuju pusara. Sungguh gambaran aneh....engkau dikubur oleh mereka sendiri yang mencintaimu di dunia. Padahal mereka dan engkau saling mengasihi...saling menyayangi. Bahkan jikalau mereka dibayar untuk menjadikan jasad Anda tetap di tengah-tengah mereka, takkan ada yang mau dan takkan terjadi. Orang yang paling kau cintai pun turut mengantar dan menyaksikanmu dikubur. Yang kemudian, ketika kesendirianmu dalam gelap perut bumi....perut kematian, mereka perlahan meninggalkanmu. Orang yang paling kau cintai mungkin yang terakhir menatap kuburmu yang masih basah. Lalu tinggallah engkau dan amalmu...tinggallah engkau dan amalmu... Maka, duhai yang masih hidup, ingatlah yang mati dan kematian. Dan jangan perburuk kubur-kubur itu. Tiada yang tahu jelas, penghuninya disiksa atau diberi nikmat.

No comments:

Post a Comment