Wednesday, October 3, 2012

Kapan Antum Menikah?

oleh Hasan Al-Jaizy

Orang-orang kebiasaan bertanya: "Antum kapan nih nikah?"

Orang-orang tidak biasa bertanya: "Antum kapan bisa berbahasa Arab?"

Orang-orang tidak mau bertanya: "Antum kapan bakal pergi haji?"

Orang-orang biasa bertanya dan mempertanyakan

orang lain ketika orang-orang merasa sudah dan bisa melakukannya. Jika mereka belum atau tidak mampu melakukannya, tidak layak tentu saja mereka mempertanyakan orang lain. Tanyakan diri sendiri dulu.

Jadi, orang-orang yang bertanya pertanyaan pertama biasanya yang sudah melakukan. Begitu juga pertanyaan kedua dan ketiga. Rata-rata ditanyakan oleh mereka yang sudah atau mampu melakukan.

Nah, apa katamu jika ada seorang yang sudah mampu berbahasa Arab, lalu dia berkali dalam setahun menyindir teman-temannya yang belum bisa berbahasa Arab? Meskipun dengan label menganjurkan dan menasehati, ia akan dibenci dan nasihatnya cenderung tertolak.

Juga, Pak Haji yang berkali-kali menyindir kawannya yang belum berhaji. Meskipun dengan label menganjurkan dan menasehati, ia akan dibenci dan nasihatnya cenderung tertolak.

Terapkan pertanyaan di atas untuk mereka yang biasa mempertanyakan 'Kapan antum nikah?' sembari menyindir2. Menganjurkan dan menasehati juga perlu mengerti kondisi orang kedua tanpa harus mengupas pembahasan bertubi-tubi. Semua juga ingin...semua juga berusaha...namun permasalahannya: 'banyak orang mengkiaskan kehidupan mereka dengan kehidupan orang lain sehingga terjadi penghakiman dan penilaian yang melenceng.'

No comments:

Post a Comment