Sunday, October 14, 2012

DZU AN-NUUN: Sebuah Penguat Doamu


oleh Hasan Al-Jaizy

Segarkan ingatanmu kembali bahwa Allah takkan turunkan penyakit melainkan pasti telah turunkan pula penawar, obat dan penyembuhnya. Itulah sebuah kebijakan sempurna nan mulia dari Yang Maha Mulia [Al-Kariim], Yang Maha Memberi Rizki [Ar-Razzaaq]. Dia takkan menurunkan suatu musibah, bencana, kesulitan dan kabus, melainkan punya pula penawarnya. Hanya mereka yang beriman percaya betul akannya. Sehingga kita lihat, orang-orang kafir tetap pada kekufurannya meski penyakit menjangkit dan musibah memarah. Orang-orang munafik pun berpura-pura merunduk dan menghambakan diri.

Hanya diketahui oleh mereka yang mengetahui dan tidak diketahui oleh selainnya. Seperti sabda Rasulullah -Shallallahu alaihi wa Sallam- [berselawatlah kalian atas Nabi!]:

إِنَّ اللَّهَ لَمْ يُنْزِلْ دَاءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً ، عَلِمَهُ مَنْ عَلِمَهُ وَجَهِلَهُ مَنْ جَهِلَهُ

"Sesungguhnya Allah tidak menurunkan suatu penyakit melainkan juga menurunkan penawar baginya, yang diketahui oleh orang yang memang mengetahuinya dan tidak diketahui oleh orang yang memang tidak mengetahuinya." [H.R. Ahmad]

Di antara doa terbaik adalah Dzu An-Nuun, yang harapnya siapapun setelahnya melafadzkan doa tersebut, kemudian meminta pada Sang Penyembuh [Asy-Syaafi], yaitu Allah Ta'ala, sebuah kesembuhan atau solusi darinya, akan diijabahi dengan sebaik-baik ijabah. Nabi -Shallallahu alaihi wa Sallam- bersabda:

دَعْوَةُ ذِي النُّونِ ، إِذْ دَعَا وَهُوَ فِي بَطْنِ الْحُوتِ " لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ [ سُورَةُ الْأَنْبِيَاءِ : 87 ] إِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا مُسْلِمٌ فِي شَيْءٍ قَطُّ إِلَّا اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ

"Doa Dzu An-Nuun, ketika ia berada di perut ikan paus ialah: "Tiada Ilah melainkan Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim" [Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka inny kuntu minadz dzaalimiin]. Sesungguhnya sekali-kali orang Muslim tidak berdoa dengannya tentang sesuatu melainkan Allah mengabulkan baginya." [H.R. Tirmidzy dan Hakim. Tirmidzy berkata: Hadits ini shahih]

Maksudnya: Jika seseorang berdoa, memohon dan meminta sesuatu pada Allah disertai dengan lafadz doa Dzu An-Nuun, maka dengan kehendak-Nya yang bijak, pasti akan dikabulkan.

Dan juga di dalam Mustadrak-nya Hakim, tersebutkan bahwa pernah Rasulullah bersabda:

أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِشَيْءٍ إِذَا نَزَلَ بِرَجُلٍ مِنْكُمْ أَمْرٌ مُهِمٌّ ، فَدَعَا بِهِ يُفَرِّجُ اللَّهُ عَنْهُ ؟ دُعَاءُ ذِي النُّونِ

"Ingatlah, bagaimana jika ku beritahukan kepada kalian tentang sesuatu yang apabila turun suatu urusan penting kepada seseorang di antara kalian, lalu ia berdoa dengannya, maka Allah akan membebaskan darinya? Doa itu adalah doa Dzu An-Nuun"

Maka, untuk saudara-saudariku yang mungkin sedang dalam kegamangan, ujian, kesulitan, kesakitan, kerisauan dan selainnya, sementara jawaban dan pintu keluar belum tertemu, berdoalah terus menerus dengan keyakinan pasti akan rahmat dan kasih-Nya tanpa sedikitpun berburuk sangka pada Yang Maha Baik. Jadikan lafadz doa Dzu An-Nuun sebagai penguat doa kalian; semoga Allah lepaskan ikatan-ikatan itu.

Wallahu A'lam

No comments:

Post a Comment