oleh Hasan Al-Jaizy
Akhir-akhir ini kambing, sapi dan kerbau berceceran di beberapa tepi jalan kota Jakarta. Hal semacam ini lazim terpandang menjelang hari Ied Al-Adha. Sebagian muslim berikhtiar mencari rizki dari Allah untuk menegakkan tiang rumah dan menetapkan asap dapur terkepul. Beberapa muslim lainnya berikhtiar mencari ridha Allah dengan membeli hewan-hewan itu untuk disembelih di masa tepatnya dan dibagi-bagi ke manusia lainnya.
Lihatlah kambing. Kunjungilah ia sekali-kali. Dan amati ciptaan-Nya yang satu ini. Resapi harum aromanya. Hayati suara embiknya. Sesekali, berilah daun untuknya. Lalu, kau akan dapat pelajaran berharga dari yang tersaksikan.
Lihatlah dedaunan yang kau beri padanya, ia makan dengan rakusnya. Hingga tak tersisa sehelai pun. Dan ia masih meminta, mencari sisa-sisa, lalu menatapmu seraya bergumam, 'Apakah ada bonus tambahan, kawan?' Dan, mana pernah kambing memikirkan sakit perut karena makan berlebih? Mana pernah pula ia fikirkan di mana ia buang air dan kotoran? Yang terpenting: ia MAKAN!
Lihatlah kambing-kambing yang mengumpul itu. Sebagian kambing jantan berusaha menunggangi kambing betina. Mereka ingin cepat melampiaskan nafsu, selama masih ada kesempatan. Karena selain kebo berkumpul layak berkawin, ada juga proses perkawinan sembarangan ketika kumpul-kambing. Jum'at esok, kunjungilah masjid terdekat yang panitianya siap menyembelih kambing-kambing. Akan kau saksikan banyak kambing jantan 'kebelet' untuk melampiaskan nafsunya. Bahkan jika kambing betina menjauh, kambing jantan pun kena sasaran! SYAHWAT FARJ!
Lihat Kemudian Orang-orang Kafir!
Mereka hidup hanya untuk kesenangan. Kesenangan terpuncak mereka ada 2: Kesenangan PERUT dan KEMALUAN! Yang penting kebutuhan perut teradakan. Yang penting kebutuhan seks tersalurkan. Mereka sungguh senang. Terlihat sangat senang.
Jangan tertipu dengan kemegahan dan kesenangan mereka, karena Allah Ta'ala [Yang Menciptakan mereka] sudah memberi isyarat pada kita:
وَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ يَتَمَتَّعُونَ وَيَأْكُلُونَ كَمَا تَأْكُلُ ٱلْأَنْعَٰمُ وَٱلنَّارُ مَثْوًۭى لَّهُمْ
"Dan orang-orang yang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka." [Q.S. Muhammad: 12]
Al-Imam Al-Qurthuby -rahimahullah- berkata:
وَالَّذِينَ كَفَرُوا يَتَمَتَّعُونَ في الدنيا كأنهم أنعام، ليس لهم همة إلا بطونهم وفروجهم، ساهون عما في غدهم
"Dan orang-orang kafir itu bersenang-senang di dunia seakan-akan mereka adalah binatang ternak. Tidak ada pada mereka fikiran/perhatian kecuali perut-perut dan kemaluan-kemaluan mereka. Sementara mereka LALAI akan hari esok [akhirat] mereka." [Al-Jaami' li Ahkaam Al-Qur'aan, 16/235]
Perhatikan pula hadits ini:
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
"Hanyasanya perbuatan-perbuatan itu dengan niat, dan sesungguhnya setiap orang bergantung dengan apa yang ia niatkan. Maka barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya untuk dunia yang ingin ia perolehnya, atau untuk wanita yang ingin ia nikahinya, maka hijrahnya kepada apa-apa yang ia berhijrah kepadanya" [Muttafaq Alaih]
PERTAMA: Niat untuk dunia --> Niat demi SYAHWAT PERUT
KEDUA: Niat untuk wanita --> Niat demi SYAHWAT KEMALUAN
Maka, bagi yang ingin menjadikan neraka tempat tinggalnya kelak, perhatikanlah selalu perut dan kemaluan, dan lalaikan akhirat. Sesungguhnya sungguh banyak orang yang kufur disebabkan masalah perut dan kemaluan.
Semoga Allah menjaga kita semua.
Lihatlah kambing. Kunjungilah ia sekali-kali. Dan amati ciptaan-Nya yang satu ini. Resapi harum aromanya. Hayati suara embiknya. Sesekali, berilah daun untuknya. Lalu, kau akan dapat pelajaran berharga dari yang tersaksikan.
Lihatlah dedaunan yang kau beri padanya, ia makan dengan rakusnya. Hingga tak tersisa sehelai pun. Dan ia masih meminta, mencari sisa-sisa, lalu menatapmu seraya bergumam, 'Apakah ada bonus tambahan, kawan?' Dan, mana pernah kambing memikirkan sakit perut karena makan berlebih? Mana pernah pula ia fikirkan di mana ia buang air dan kotoran? Yang terpenting: ia MAKAN!
Lihatlah kambing-kambing yang mengumpul itu. Sebagian kambing jantan berusaha menunggangi kambing betina. Mereka ingin cepat melampiaskan nafsu, selama masih ada kesempatan. Karena selain kebo berkumpul layak berkawin, ada juga proses perkawinan sembarangan ketika kumpul-kambing. Jum'at esok, kunjungilah masjid terdekat yang panitianya siap menyembelih kambing-kambing. Akan kau saksikan banyak kambing jantan 'kebelet' untuk melampiaskan nafsunya. Bahkan jika kambing betina menjauh, kambing jantan pun kena sasaran! SYAHWAT FARJ!
Lihat Kemudian Orang-orang Kafir!
Mereka hidup hanya untuk kesenangan. Kesenangan terpuncak mereka ada 2: Kesenangan PERUT dan KEMALUAN! Yang penting kebutuhan perut teradakan. Yang penting kebutuhan seks tersalurkan. Mereka sungguh senang. Terlihat sangat senang.
Jangan tertipu dengan kemegahan dan kesenangan mereka, karena Allah Ta'ala [Yang Menciptakan mereka] sudah memberi isyarat pada kita:
وَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ يَتَمَتَّعُونَ وَيَأْكُلُونَ كَمَا تَأْكُلُ ٱلْأَنْعَٰمُ وَٱلنَّارُ مَثْوًۭى لَّهُمْ
"Dan orang-orang yang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka." [Q.S. Muhammad: 12]
Al-Imam Al-Qurthuby -rahimahullah- berkata:
وَالَّذِينَ كَفَرُوا يَتَمَتَّعُونَ في الدنيا كأنهم أنعام، ليس لهم همة إلا بطونهم وفروجهم، ساهون عما في غدهم
"Dan orang-orang kafir itu bersenang-senang di dunia seakan-akan mereka adalah binatang ternak. Tidak ada pada mereka fikiran/perhatian kecuali perut-perut dan kemaluan-kemaluan mereka. Sementara mereka LALAI akan hari esok [akhirat] mereka." [Al-Jaami' li Ahkaam Al-Qur'aan, 16/235]
Perhatikan pula hadits ini:
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
"Hanyasanya perbuatan-perbuatan itu dengan niat, dan sesungguhnya setiap orang bergantung dengan apa yang ia niatkan. Maka barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya untuk dunia yang ingin ia perolehnya, atau untuk wanita yang ingin ia nikahinya, maka hijrahnya kepada apa-apa yang ia berhijrah kepadanya" [Muttafaq Alaih]
PERTAMA: Niat untuk dunia --> Niat demi SYAHWAT PERUT
KEDUA: Niat untuk wanita --> Niat demi SYAHWAT KEMALUAN
Maka, bagi yang ingin menjadikan neraka tempat tinggalnya kelak, perhatikanlah selalu perut dan kemaluan, dan lalaikan akhirat. Sesungguhnya sungguh banyak orang yang kufur disebabkan masalah perut dan kemaluan.
Semoga Allah menjaga kita semua.
No comments:
Post a Comment