Tuesday, October 16, 2012

Taring Kobra

oleh Hasan Al-Jaizy

Saya teringat dan selalu akan teringat insya Allah perkataan Syaikh Ahmad bin Umar Al-Hazimy -hafidzahullah- perihal salah satu point penting manhajiyyah mencari ilmu, yang artinya:

"Janganlah kamu tergesa-gesa dan ingin cepat sampai dalam menuntut ilmu. Orang yang tergesa dan ingin cepat sampai, pasti ada khalal [kecacatan/aib] dalam hatinya, yang biasanya berupa hubb adz-dzuhuur [ingin tampak] atau lainnya."

Bolehlah kalimat itu menjadi salah satu wadah cermin untuk kita masing-masing. Kalaulah kemudian kita mau menoleh ke reality sekarang, banyak pula anak-anak muda hendak cepat-cepat. Belum habis ikan terjaring di kolam, hendak cepat menjaring di danau. Dan belum lama menjaring di danau, hendak kemudian langsung berlayar melaut di samudera.

Itulah kita...

Saya teringat beberapa saudara kita yang selagi tergesa, lancang pula menikam manusia. Tak lezat rasa di hati melihat teman yang tiap tulisannya tak lekang dari menjelek-jelekkan kelompok tertentu. Ada yang selalu mengupas Salafy...sembari bertubi-tubi mengkafirkan jajaran penguasa tanpa henti. Entah sekeras apa temanku punya hati, sehingga menebar racun selalu ia sudi.

Jikalau niat itu tulus dan baik ingin membenarkan dan meluruskan, terzahirkanlah di mata manusia sebagai kebaikan. Bagaimana bisa tercermin baik jika selalu tak henti mencabik sana-sini? Semangat bisa pula telanjangi diri...bahasa bisa pula telanjangi hati.

Saya teringat banyak rumah di desa-desa. Semilir angin di perkampungan. Asap-asap dapur di rumah-rumah kayu. Orang-orang kampung yang butuh pula ilmu dan bekal menuju akhirat. Duhai aku dan kau, rupanya kita sibuk mengkafirkan negara...duhai aku dan kau, rupanya kita sibuk melegalisir siapa-siapa yang kafir...duhai aku dan kau, rupanya kita lupa diri.

Ingin meluruskan negeri? Luruskan lidah dan kalimat sebelumnya sendiri.

No comments:

Post a Comment