Monday, October 22, 2012

Fakta Adanya Jin (2)


oleh Hasan Al-Jaizy

Tulisan ini adalah sambungan dari tulisan pertama.

Fakta yang menunjukkan adanya jin begitu banyak dan tidak bisa disangkal oleh siapapun yang beragama apapun. Adanya makhluk yang tak terlihat oleh mata normal manusia bukanlah sesuatu yang majhul [tidak diketahui]. Bahkan, bisa jadi mereka yang dengan angkuhnya mengingkari eksistensi makhluk gaib ini, akan merasakan sesuatu yang berbeda ketika melewati tempat-temapt sepi atau gelap.

[4] Penampakan. Sekarang, siapa yang masih mengingkari kemungkinannya jin menampakkan suatu wujud yang menyeramkan? Contoh: Pocong, Kuntilanak, Genderuwo dan seterusnya. Beberapa orang yang [mungkin] berusaha menegakkan rasio dan nalar [namun belum tentu otaknya dipakai] mengingkari itu semua. Entah karena mereka belum diperlihatkan atau pernah diperlihatkan namun memang disebabkan bebal dan akal yang terseok-seok. Juga ada yang ’sok tahu’ mengatakan bahwa jin itu tidak bisa tertangkap kamera. Kok mengingkari? Padahal bukti-bukti sudah banyak. Mereka ini mengingkari tanpa dasar yang jelas. Sementara fakta sudah jelas.

[5] Bisikan atau suara yang terdengar namun tidak terlihat empunya. Seperti suara ketawa dari semak-semak, pepohonan atau dalam rumah kosong. Atau bisa pula berupa ketukan-ketukan di pintu dan setelah pintunya dibuka, tidak ada siapapun terlihat. Atau bisa pula berupa suara orang berjalan seperti menyeret kaki di halaman rumah. Dan ketika menengok jendela, tidak ada siapapun dan seketika suara tersebut hilang. Orang boleh saja mengatakan, ‘Ah, itu cuma fikiran dan khayalan saja.’ Tapi, kalau mau lebih simple dan tidak repot, bilang saja, ‘Ah, itu adalah kerjaan jin.’ Selesai.

[6] Perbuatan-perbuatan jahat yang dilakukan manusia, seperti homoseks, zina, mencuri, membunuh, melacur, meminum minuman keras, berbuat kufur, durhaka, ingkar janji, berdusta dan seterusnya. Apapun perilaku jahat yang bertentangan dengan fitrah manusia, syariat Allah dan aturan sosial maupun negara secara sah, maka ketahuilah bahwasanya setan dari kaum jin memiliki andil dan campur tangan di sana. Karena mereka berusaha menggoda dan membisiki anak Adam untuk melakukannya.

Homoseksual merupakan sesuatu yang menyimpang dari fitrah dan kodrat pria. Saya tidak peduli terhadap pendapat yang mengatakan itu adalah kebebasan dan tidak boleh disalahkan karena itu sebuah pilihan. Sekarang, jika seorang pria memilih untuk menikahi babi, apakah itu masih dikatakan ‘kebebasan’? Atau kebablasan? Apakah bersetubuh dengan kucing, disebut ‘pilihan’? Atau ‘kegilaan’?

Orang yang mencuri saja pasti dicela kok, disebabkan itu adalah kejahatan, menyimpang dari hukum sosial dan adabnya. Masak homoseksual, yang jelas-jelas menyimpang dari kodrat malah dibela!? Dalam artian lain: Homoseksual adalah hasil racikan setan. Pendukungnya kira-kira setan juga atau siapa? Nah….

Jika dikatakan: ‘Wah, homoseksual itu pilihan. Dan itu tidak merugikan siapapun. Karena pasangan homo, mereka saling rela.’

Jawab:

[1] Seorang pria meniduri kucing itu pilihan? Tidak merugikan siapapun, bukan? Bahkan kucing betina pun puas.

[2] Pasangan homo kan sama-sama menyimpang kodrat. Saya sebagai orang yang masih menunjung fitrah dan kodrat, tentu tidak sudi melihat penyimpangan tersebut. Berbeda dengan mereka-mereka itu, yang mengklaim dirinya ‘liberal’ dan menegakkan nalar, tapi fitrah dan kodratnya malah dicabut. Besok mungkin mereka akan mendukung pencabulan kambing-kambing sebelum dijadikan kurban.

Nah, masih ada yang menyangkal bahwa jin itu ada?

Masih ada yang masih ikut-ikutan gaya setan?

No comments:

Post a Comment