Sunday, October 28, 2012

Setitik Kecil Berbalas Api

oleh Hasan Al-Jaizy

Setitik Kecil Berbalas Api 

Ketika itu, Umar bin AL-Khaththab -radhiyallahu anh- keluar dari rumahnya. Setelah menempuh langkah-langkah, ia melihat Muadz sedang berlinang air matanya menangis di sisi kuburan Rasulullah.

"Wahai Muadz, apa yang buatmu menangis?" tanya Umar.

Muadz pun menjawab: "Yang membuatku menangis adalah sebuah hadits. Aku mendengar beliau [Rasulullah] berkata:

اليسير من الرياء شركٌ

"Yang kecil dari riya adalah kesyirikan" [H.R. Ibnu Majah, Baihaqi, dan Al-Haakim]

Ketika para sahabat ketakutan amalannya tertolak disebabkan sebiji riya yang mewariskan adzab kelak, apakah kita berlaku sama? Banyak sudah amaln-amalan kita perbuat, namun ke manakah praktek yang termakna dari kalimat Rasul ini:

إن الله لا يقبل من العمل إلا ما كان خالصاً وابتغي به وجهه

"Sesungguhnya Allah tidak menerima amalan kecuali apa yang diikhlaskan dan diharap dengan [amalan tersebut] wajah-Nya." [H.R. Nasaa'i]

Bahkan Rasulullah sendiri pernah mengutarakan langsung pada sahabatnya tentang isi hatinya; yakni apa yang paling beliau takutkan dari kengerian menjangkiti umatnya.

أخوف ما أخاف عليكم الشرك الأصغر

"Yang paling menakutkan dari apa yang aku takutkan [menimpa] atas kalian adalah Syirik Kecil!"

Para sahabat yang dimuliakan Allah pun bertanya: "Apakah syirik kecil itu, wahai Rasulullah?"

Jawab beliau:

الرياء

Adakah di antara kita yang menegaskan bahwa hatinya telah terbebas dari syirik kecil? [semoga bermanfaat dan dijadikan sebagai pengingat, terutama untuk penulis sendiri]

No comments:

Post a Comment