Friday, October 26, 2012

Bincang Antar Tetangga


oleh Hasan Al-Jaizy

Sesungguhnya hari-hari ini adalah momen di mana selayaknya hati-hati muslimiin bersenang ria. Kaum muslimin sepatutnya berbangga, tak bersedih. Karena mereka adalah golongan atas, terpandang di mata Allah, berderajat di sisi-Nya. Sehingga tiap amalan, sekecil apapun hingga terbesarnya, ada ganjaran berbunga baginya. 

Islam adalah agama yang benar, paling benar, dan tiada kebenaran yang patut diambil dari agama selainnya. Hanya Islam yang dijaga oleh Allah keberadaan keasliannya. Dimulai dari Al-Qur'an, yang beratus tahun, meskipun diraba dan dicoba digores-gores dengan pena oleh para pembuat makar untuk merubah-rubah, namun sekekalnya ia tetap terjaga. Karena yang menjaganya adalah Sang Pencipta. Lalu, syariatnya [hukum-hukumnya] yang murni untuk mengedepankan kemaslahatan dan menghilangkan atau meminimalisir keburukan. Maslahat dan mafsadat, dasarnya adalah Allah yang menentukan. Segala ketetapan darinya adalah kebaikan.

Maka, suatu ketika, seorang mahasiswa berkebangsaan Prancis yang sedang menimba ilmu di Inggris tak henti-henti mencemooh agama ini. Ia adalah penganut agama Kristen. Lalu, hadirlah di hadapannya seorang pemuka agama dari golongan muslimiin.

Islam: "Menarik kalimat-kalimatmu. Ingin rupanya ku tahu, adakah di agamamu pemuka agama yang membelot ke agama kami?"

Kristen: "Ya, ada. Mereka bahkan mempunyai karya-karya, situs-situs di internet.

Islam: "Sebutkan untukku nama mereka."

Kristen: "Mereka adalah fulan, fulan, fulan..." [ia menyebutkan nama-nama pemuka agamanya yang masyhur masuk ke agama Islam]

Islam: "Menggembirakan bagiku. Tanyaku kemudian: Pernahkah kamu mendengar satu saja pemuka agama Islam yang masyhur masuk ke agamamu?"

Kristen: "Mmm...sungguh belum pernah ku dengar."

Islam: "Keajaiban, bukan?"

...maka ia terdiam.

Islam: "Baiklah. Berapa kali ibadah sembahyang dalam agamamu?"

Kristen: "Kami memiliki ibadah sembahyang seminggu sekali di gereja di hari Ahad. Kami diam, duduk di kursi, lalu dihidangkan pada kami musik-musik gereja yang religius, atau kami membuka kitab suci kami. Lalu kami menutupnya, dan selesai. Tuhan menerima kami."

Islam: "Lalu, berapa jumlah hadirin?"

Kristen: "Sedikit."

Islam: "Tahukah kamu berapa kali kami sembahyang [shalat]?"

Kristen: "Kalian shalat 5 kali dalam sehari! Bagaimana kalian bisa kuat terhadap hal hal itu!?"

Islam: "Berapa jumlah hadirin tuk hadiri shalat 5 waktu itu?"

Kristen: "Banyak!"

Islam: "Keajaiban, bukan?"

...maka ia terdiam.

Dan mengapa sebagian kita minder terhadap agamanya sendiri? Padahal banyak sekali hal-hal yang meninggikan derajat kita di atas manusia beragama selain Islam. Padahal banyak hal yang bisa kita banggakan dari agama ini. Jangan seperti kaum liberal, yang dikatakan oleh Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid: 'Mereka adalah kaum munafik zaman ini'. Kaum liberal malu beridentitaskan Islam yang murni. Mereka mencoba mengobrak-abrik hal-hal yang membanggakan demi syahwat perut dan kemaluan.

Apa yang membuat muslim rela meninggalkan kerjanya demi shalat?
Apa yang membuat kristiani rela meninggalkan ibadahnya demi kerja?

Padahal seorang kristiani, tidak disyaratkan berwudhu dengan air, atau tayammum dengan debu, jua tanpa adanya syarat menghafal ayat-ayat, lafadz-lafadz dan gerakan wajib untuk melakukan ritual sembahyang. Namun, faktanya: seminggu sekali beratnya bagai sejam sekali.
Padahal seorang muslim, disyaratkan berwudhu dengan air, atau tayammum. Ia juga harus menghafal ayat-ayat, lafadz-lafadz dan gerakan wajib untuk shalat. Namun, faktanya: saksikan kaum muslimin berbaris di masjid, mushalla, langgar dan surau 5 kali sehari.

Dan jikalau sebagian mereka tak shalat di sana, mereka shalat di rumah. Bukan termasuk muslim, yang meninggalkan shalat dengan sengaja. Dan bagaimana dengan teman-teman dari agama Kristen, masih layakkah mereka menyandarkan diri pada Kristen, selagi seminggu sekali itu sungguh memberatkan? Ke mana pergi mereka di hari itu dan adakah cuek pada amar tuhan selamanya?

No comments:

Post a Comment