Thursday, October 4, 2012

Pembunuhan Karakter

oleh Hasan Al-Jaizy

Seseorang berkata: "Tidak bisakah Anda menimbang dengan adil akan suatu perkara, yang dalam kasus ini berupa penyembelihan seorang balita oleh seorang TKW Indonesia? Kita sendiri belum tahu latar belakang permasalahan. Sekarang, jangan berlagak antipati dan benci dengan TKW Indo. Tunggu investigasi clear!"

....seharusnya kalimat tersebut ditujukan kepada mereka yang koar-koar mengutuk negara Malaysia atau Saudi; karena kasus semodel ini. Di antara demonstaran, pengutuk dan pencaci, banyak yang sebenarnya hanya mendengar kabar sepotong dan meratakan sebangsa Malaysia atau Saudi adalah barbar nan keji, atau at least untuk Malaysia: sebagai bangsa pencuri budaya.

Apa mungkin bangsa kita malas introspeksi diri kali ya? Atau disebabkan begini: Ketika ada kasus bayi seorang Saudi dipanggang oleh seorang TKW Indonesia, konon 15-20 tahun lalu yang menggegerkan Madinah, media kita tak meliput, disebabkan jaringan Internet belum memadai. Nah, ketika ada kasus kekerasan terhadap PRT asal Indo, semua media berlomba meliput, dan beberapa channel TV maupun Radio berlomba memperbincangkan. Sehingga, rakyat negeri kita, yang hampir semuanya mewajibkan adanya TV di rumah, terhipnotis dengan keglamouran warta berita semacam ini.

Jeleknya, banyak dari pemuda bergaya 'Gue cinta budaya negeri gue'. Hal seperti itu baru tercermin dengan munafiknya ketika ada berita bahwa pulau X diklaim milik negeri jiran, tarian X diklaim pula oleh sini-situ. Tiba-tiba semua pada 'cinta budaya negeri'. Padahal kesehariannya, cinta budaya Barat. Kepalsuan yang pasti.

Ketoprak, adalah salah satu rumput budaya kita. Entah berupa makanan atau dagelan. Sekarang, boro-boro orang kita menganggapnya sebagai part of culture. Tapi, coba bayangkan reaksi kera-kera hutan ketika ketoprak diklaim sebagai budaya Timor Leste. Mereka akan teriak-teriak.

Bahkan dahulu kala, ketika ada lagu India berseragam nadanya dengan lagu PeterPan, beberapa domba tersesat memanas. Dengan alasan 'dilarang menjiplak karya orang', mereka mengembik tak henti, menuntut dan membanggakan karya anak negeri. wkwk. Padahal jangankan lagu, sistem negeri kita saja menjiplak Barat kok. Jika atas sudah dikuasai oleh hasil copas Barat, jangan bertanya apa yang terjadi di baawah.

No comments:

Post a Comment