Friday, September 14, 2012

Curahan Pemberontakan Perempuan


oleh Hasan Al-Jaizy

Salah satu curahan perasaan yang ada sedikit aroma pemberontakan dari para perempuan adalah: mereka akan mengatakan bahwa perempuan mengerjakan segalanya. Mereka katakan begini:

"Sebagai perempuan, aku harus jadi lembut kadang2, sangar kadang2, pekerja keras kadang2, pelayan kadang2, pembantu kadang2, guru/pendidik kadang2, perawat/suster kadang2, pendamping kadang2, queen kadang2, koki kadang2, belanja kadang2."

"Jam kerja saya: Dari melek sampai tutup mata"

Intinya: Ingin diakui dan difahami bahwa perempuan melakukan 'segalanya'. Seperti judul lagu Ada-ada Aja Band, 'Karena Wanita' [Ingin Dimengerti]. Judul ini seringkali menjadi dalil qath'i sebagai penguat argumen perempuan ketika merasa tidak dimengerti oleh lelaki. Padahal, kadang-kadang perempuan itu sendiri yang membuat lelaki tidak mengeri; mempersulit dan memperumit. Bisa saja ada lelaki yang mengatakan, 'Saya lebih mengerti burung perkutut daripada burung dara.'

Tapi, sikap dan kalimat perempuan semacam itu wajar dan sah-sah saja. Kita juga harus ingat bahwa dalam kondisi tertentu :

--> perempuan suka sekali mengungkit apa yang telah ia beri; sementara laki-laki tidak suka mengungkit apa yang ia beri.
--> perempuan berpotensi mengatakan pada laki-nya: "Kamu ga pernah berbuat baik sama saya" atau "Kamu ga pernah ngasih saya apa-apa." setelah bertahun-tahun si lelaki sudah memberinya banyak-banyak. Bahkan sebelum mereka menikah, lelaki umumnya sudah berbuat baik padanya; karena ia bekerja dan mencari modal untuk menikahi si perempuan.

...dan itulah sebab mengapa mayoritas penghuni neraka adalah....maka hati-hatilah wahai kaum yang ingin dimengerti namun selalu menuai teka-teki.

No comments:

Post a Comment