oleh Hasan Al-Jaizy
KOPI Darat
Dasarnya dan asalnya air kopi berwarna hitam. Tapi, semakin bertebaran dan berkembangnya kebid'ahan di zaman ini, air kopi menjadi semakin bervariasi. Pemaknaan bid'ah itu terbagi menjadi dua: secara bahasa atau secara syar'i. Saya memakai kata bid'ah di atas, harus difahami secara bahasa. Dan tidak menyinggung syariat sama sekilo.
Ada kopi yang tidak berbentuk cairan, tetapi hanya sekedar istilah yang digunakan. Yaitu KOPI DARAT. Entah ada filosofi apa di balik penggabungan dua kata tersebut. Seharusnya ada juga Kopi Laut dan Kopi Udara.
Layak diketahui, Kopi Darat adalah istilah masyhur yang dimaksudkan pertemuan antar individu di dunia nyata yang sebelumnya pernah 'bertemu' atau bertutur sapa atau berkomunikasi di dunia lain atau dunia maya. Komunitas-komunitas jagad maya seperti kaskuser, kompasioner, JIL [Jaringan Ikhwah Lajang] hingga komunitas penjahat yang berkenalan demi mengatur strategi membom suatu gedung pun umumnya pernah meminum kopi darat.
Juga teman2 FB, Twitter, BBM, dan seterusnya.
Dasarnya dan asalnya air kopi berwarna hitam. Tapi, semakin bertebaran dan berkembangnya kebid'ahan di zaman ini, air kopi menjadi semakin bervariasi. Pemaknaan bid'ah itu terbagi menjadi dua: secara bahasa atau secara syar'i. Saya memakai kata bid'ah di atas, harus difahami secara bahasa. Dan tidak menyinggung syariat sama sekilo.
Ada kopi yang tidak berbentuk cairan, tetapi hanya sekedar istilah yang digunakan. Yaitu KOPI DARAT. Entah ada filosofi apa di balik penggabungan dua kata tersebut. Seharusnya ada juga Kopi Laut dan Kopi Udara.
Layak diketahui, Kopi Darat adalah istilah masyhur yang dimaksudkan pertemuan antar individu di dunia nyata yang sebelumnya pernah 'bertemu' atau bertutur sapa atau berkomunikasi di dunia lain atau dunia maya. Komunitas-komunitas jagad maya seperti kaskuser, kompasioner, JIL [Jaringan Ikhwah Lajang] hingga komunitas penjahat yang berkenalan demi mengatur strategi membom suatu gedung pun umumnya pernah meminum kopi darat.
Juga teman2 FB, Twitter, BBM, dan seterusnya.
No comments:
Post a Comment