Tuesday, September 25, 2012

Membacalah!


oleh Hasan Al-Jaizy

"Membaca dalam pemahaman luas tentu saja tidak sekedar membaca tulisan (teks) yang sudah ada. Membaca bisa dimaknai dalam bentuk memahami apa yang terlihat dan apa
yang terdengar di sekitar kita. Seorang
sastrawan terkenal, A. A. Navis bahkan
menyebut seluruh alam ini pada hakikatnya adalah bacaan terbaik. Dari apa yang terlihat, terpahami dari alam itulah timbul pandangan dan tindakan lainnya." (M Rasyid Nur, penulis)

Nah, jangan mengira membaca itu berkaitan dengan teks semata. Bisa saja alam dan situasi memintamu untuk menterjemahkan bahasa mereka. Semilir angin adalah bahasa yang bisa kau baca; andai kau punya kepekaan dan peduli.

Dan bahkan acapkali bahasa non tekstual lebih mendalam dan sarat akan siratan makna tak bersurat. Mereka tidak memperkenalkan padamu abjad-abjad ataupun hijaiyyah. Namun mereka tampakkan padamu gejala; yang hanya mereka yang berhati, berfikir dan cermati mampu menafsirkan.

Banjir adalah bahasa isyarat; sebuah peringatan alam agar kau berlaku padamu baik baik dan segerakan diri berhenti dari lezatnya kesombongan.

Ingat pula bahwa bahasa tubuh (body language) bisa mewakili taburan kalimat atau lafadz yang justru lebih dalam dan mengena dari keduanya. Bahasa tubuh istri Anda misalnya, ketika kemahuannya dibelikan sesuatu yang khusus dari Anda secara khusus untuknya selalu tertunda dan tak dipenuhi berzaman. Apapun gerakannya, sebagai seorang suami yang sehari-hari beratap tinggal bersamanya, tentu bisa terfahami. Dan yang lebih membuihkan buih tanya lebih banyak: sang istri seringkali mempresentasikan rasa dengan kebisuan yang sifatnya multitafsir. Bisa saja suami menafsirkannya sebagai ngambek tingkat kecamatan, atau sebagai puasa bisu, atau dikira menahan sakit perut.

Maka jangan salahkan ibu mengandung dan kafilah pun berlalu.

No comments:

Post a Comment