Thursday, September 20, 2012

Kalau Dianggap Sudah Baik..


oleh Hasan Al-Jaizy

Kalau sesuatu sudah dianggap sebuah kebaikan, maka penganggapnya baik tidak akan terima jika sesuatu tersebut dianggap buruk dan mengganggu. Contoh globalnya: Jika seseorang meng-hasan-kan [menganggap baik] suatu ritual dan teman lainnya mem-bid'ah-kan ritual tersebut, maka sang muhassin [yang menghasankan] tetap berteguh pada ritual hasan nya. Dan sang mubaddi' [yang membid'ahkan] tetap bersikukuh pada anggapannya. Kedua pihak merasa benar pada masing2 anggapan.

Boleh jadi, dengan saling gontok menggontoki, maka perpecahan [semakin] terjadi. Lalu, yang pertama tertuduh siapa?

Tuh kan, nyari tuduhan lagi. Baiklah. Sekarang real saja; kita menoleh ke lukisan kenyataan di masyarakat. Sebelum Subuh adalah masa sunyi dan momen tertepat untuk bermunajat, berdzikir dan shalat sunnah. Tapi, mulai jam 4, di banyak spot di kota Jakarta, masjid-mushalla menjadi tempat yang begitu ramai. Ada yang nyetel radio ngaji, nyanyi selawatan, teriak-teriak dzikir dan seterusnya. Imbasnya, siapapun tetangga yang ingin melakukan ritual sunnah terbaik justru terganggu dan kecewa. Justru yang melakukan ritual 'baru' [dibilang sunnah sepertinya tidak mungkin, dibilang bid'ah sepertinya mungkin] di masjid-mushalla tidak merasa terganggu dan menganggap perbuatannya itu HASAN!

Siapa Yang Merasa Sudah Benar?

Yang pengasong ritual hasan tersebut. Mereka terus konsisten melakukannya karena merasa sudah benar. Jika mereka menganggap ritual mereka salah, tentu mereka akan sadar dan berhenti. Tapi, rupanya tidak. 

Lucunya, ketika dikritik dan diminta untuk tidak melakukannya, mereka malah membalik: 'Jangan merasa paling benar!' atau 'Anda benci shalawat!'. Meskipun lucu, ini menjengkelkan. Kalau sudah begini, yang kelihatan tidak tahu malu dan merasa benar siapa?

Keluhan seperti ini sudah berbilang-bilang banyaknya, tapi penggelut ritual 'hasan' tetap bersikukuh.

Nah, jika Anda, wahai pembaca, adalah orang yang melakukan seperti itu, mohon berhenti melakukannya. Karena mengganggu orang [meskipun menganggap itu baik dan dihias dengan dzikir] akan ada balasan setimpal.

No comments:

Post a Comment