Saturday, September 8, 2012

Rasanya Sedih...

oleh Hasan Al-Jaizy

Rasanya sedih sekali dengan kampung halaman saya sekarang, dan meskipun terulas menjadi satu buku, tetap saja yang merasakan kesedihan ini adalah saya. Jikalau ada pembaca atau orang lain yang juga sedih, tidak mesti sama takarannya.

Yang paling membuat sedih adalah fenomena Habib dan pengagungan terhadap kuburannya. Memang, sejak dahulu nama Habib Kuncung dikenal bukan lazimnya warga biasa; tapi tidak sesohor sekarang.

Rasanya sedih melihat kuburan-kuburan yang dahulu kala tampak kuno selayaknya kuburan; kini dibuat begitu megah, bahkan ada serupaan dengan Ka'bah bentuknya.

Rasanya sedih melihat ratusan dan pernah ribuan berbondong ke sana demi ziarah; dengan alasan ziarah orang suci atau wali. Dan sulit untuk dinafikan bahwa kebanyakan adalah meminta-minta dan mengkultuskan tidak pada tempatnya. Dari pengikut majelis dzikir hingga politisi pernah datang. Salah satunya Foke beberapa hari lalu.

Rasanya sedih ketika saya baru saja bangun dari tidur, mendengar dzikir-dzikir teriakan mereka. Ya, jam segini dan akan berlanjut hingga sekitar 00.00.

Saya merasa wajar dan punya hak untuk dirundung kesedihan; karena ini adalah kampung saya, di mana saya tak jauh terlahir dan menghabiskan masa kecil yang indah. Sementara para perusak begitu besar, megah dan banyak sekali. Dan seperti butuh waktu berabad membersihkan ini semua.

Dari ungkapan rasa sedih yang tertulis, barulah seserpih ia terhunus mewakili apa yang tertera di hati.


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/438484746192916

No comments:

Post a Comment