oleh Hasan Al-Jaizy
Bolehlah kau kagumi siapapun yang berucap baik dan bijak, entah dari lisannya atau tulisannya. Dari lisannya, seperti temanmu atau siapapun yang kau lihat selalu berbicara baik dan jauh dari kata kotor atau mencederai. Dari tulisannya, seperti teman dunia mayamu atau siapapun yang kau perhatikan bagus dan bermakna ia terukir.
Namun, terkhususkan pada tulisan di dunia maya, ketika anggapanmu bahwa ia bagus, baik, bijak dan berfaedah, jangan memastikan bahwa kepribadiannya setepat yang tertulis. Jika dikatakan, 'Seseorang tersifati dengan [gaya atau suratan] tulisannya.' Itu bisa benar, bisa pula salah. Bisa dikatakan benar ketika kau berusaha berbaik sangka terhadap pemilik tulisan bagus. Bisa dikatakan salah jika kau merasa PASTI bahwa pemilik tulisan bagus adalah cerminan mutlak pemiliknya.
Jika wajah hingga garis-garis di tangan berbeda, maka ketahuilah hati dan fikiran tiap manusia pun takkan persis sama. Jika hati dan fikiran tiap-tiapnya takkan persis sama, maka penilaian satu dengan lainnya akan sesuatu pasti takkan 100% sama.
Namun, terkhususkan pada tulisan di dunia maya, ketika anggapanmu bahwa ia bagus, baik, bijak dan berfaedah, jangan memastikan bahwa kepribadiannya setepat yang tertulis. Jika dikatakan, 'Seseorang tersifati dengan [gaya atau suratan] tulisannya.' Itu bisa benar, bisa pula salah. Bisa dikatakan benar ketika kau berusaha berbaik sangka terhadap pemilik tulisan bagus. Bisa dikatakan salah jika kau merasa PASTI bahwa pemilik tulisan bagus adalah cerminan mutlak pemiliknya.
Jika wajah hingga garis-garis di tangan berbeda, maka ketahuilah hati dan fikiran tiap manusia pun takkan persis sama. Jika hati dan fikiran tiap-tiapnya takkan persis sama, maka penilaian satu dengan lainnya akan sesuatu pasti takkan 100% sama.
Taklid Bisa Bermakna [seakan] Mempertuhankan
Yaitu ketika kau selalu menganggap kalimat yang keluar dari gerakan lisan seseorang pasti benar dan layak diamini.
Yaitu ketika kau selalu menganggap bait-bait yang tergores sebagai tulisan dia pasti sah dan layak disetujui.
Apakah kini ada manusia yang sederajat dengan Rabb dari segi lantunan kebenaran? Atau adakah hembusan wahyu yang bisikkan hatimu bahwa ia selalu benar? Belum ada...tidak ada...takkan pernah ada
Dan jangan seakan-akan mempertuhankan yang dalam kehidupannya punya kesalahan. Bila ia salah, jangan menjadi ekor bagi kesalahan tersebut atau katakan 'tidak'. Bila ia benar, jangan menjadi bara sebagai pendengki sehingga menampik kebenaran yang sewajarnya terhirup.
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/437418486299542
Yaitu ketika kau selalu menganggap kalimat yang keluar dari gerakan lisan seseorang pasti benar dan layak diamini.
Yaitu ketika kau selalu menganggap bait-bait yang tergores sebagai tulisan dia pasti sah dan layak disetujui.
Apakah kini ada manusia yang sederajat dengan Rabb dari segi lantunan kebenaran? Atau adakah hembusan wahyu yang bisikkan hatimu bahwa ia selalu benar? Belum ada...tidak ada...takkan pernah ada
Dan jangan seakan-akan mempertuhankan yang dalam kehidupannya punya kesalahan. Bila ia salah, jangan menjadi ekor bagi kesalahan tersebut atau katakan 'tidak'. Bila ia benar, jangan menjadi bara sebagai pendengki sehingga menampik kebenaran yang sewajarnya terhirup.
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/437418486299542
No comments:
Post a Comment