Thursday, September 6, 2012

Geleng-geleng


oleh Hasan Al-Jaizy

Beberapa point yang disebaliknya ada geleng-geleng:

[1] Akhir-akhir ini kabar tentang sang dai yang diamankan oleh pihak keamanan tak henti dipajang di FB. Itu adalah sarapan manhajy bagi sebagian, cemilan manhajy bagi sebagian, tapi kadang justru terlihat seperti arem-arem murahan.

[2] Atau sebagian justru merasa di saat-saat seperti ini harus memakai seragam, dan menunjukkan merahnya. Sudahlah, merendahlah kalimat. Nyantai saja. Wong sang dai nyantai, kenapa kita jadi tukang komentar tak henti-henti. Ga ada ada pembahasan lain kah?

[3] Nah, ini dia pertanyaannya: 'Ga ada pembahasan lain, kah?' Saya pribadi jadi teringat beberapa ciri khas orang2 kita: a. Suka ngegosip [membicarakan orang atau hot news], b. Melebih-lebihkan kabar atau dramatisasi. Keduanya digabung, ditambah kebiasaan sebagian dari kita yang lesu berbicara mengenai ilmunya atau men-share, tetapi lidah langsung terjulur megap-megap ketika berbicara tentang fulan atau fulanah. Ga ada pembahasan lain, kah?

[4] Ga ada...atau, belum ada sebelum topik hot lain datang. Kita memang tidak perlu mengecek keikhlasan seseorang dalam berkontribusi, menjenguk, memotivasi dan sebagainya. Tapi, wahai kontibutor, wahai visitor, wahai motivator, cari topik lain yang menjaga keikhlasan dan jangan paksa kita untuk berburuk sangka bahwa apa yang anda-anda lakukan itu adalah kegagapan manhajy dan zahirnya malah mirip pameran amalan.

Kalau begitu, kembali ke kitab...baca lagi...jangan berlebihan, jangan cengeng [kata sebagian], dan pandang cuma dari sisi itu-itu saja.

No comments:

Post a Comment