oleh Hasan Al-Jaizy
Lahir adalah zahir, yaitu sesuatu yang tampak atau lebih umum lagi: sesuatu yang tercerna oleh panca indera. Sementara batin adalah sesuatu yang tak tercerna oleh panca indera, namun terasa oleh hati. Untuk menguatkan faedah dan memulai wacana penting ini, saya menuai satu ayat Allah yang keagungannya tak teramat taranya:
يَعْلَمُونَ ظَٰهِرًۭا مِّنَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ ٱلْاخِرَةِ هُمْ غَٰفِلُونَ
"Mereka hanya mengetahui yang LAHIR/ZAHIR (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai." [Q.S. Ar-Ruum: 7]
Perhatikan adanya kata LAHIR/ZAHIR. Orang2 kafir sejatinya mengetahui, menguasai dan menambatkan perhatian pada sesuatu yang bersifat lahiriyyah di dunia ini, sementara tentang Akhirat dan apapun yang terjadi ketikanya, mereka begitu lalai lagi melupakan. Sebabnya adalah: Hal tersebut [akhirat] bukanlah hal yang tercerna oleh panca indera, melainkan hal yang sifatnya batin.
Dan jika itu bersifat batin, maka itu
perkara hati. Hati adalah komandan bagi pasukannya, yaitu anggota tubuh. Jika hati tidak mengingat akhirat, maka tak ayal lagi kau temukan apa yang mereka perbuat benar-benar tak mencerminkan keimanan, melainkan mencerminkan penyakit. Dan itulah perkara orang2 kafir, munafik dan fasik [semoga Allah melindungi kita dari kekufuran, nifak dan fisq].
Sumber Penyakit dan Sebab Ketenangan
Memikirkan dunia selagi menjadikannya sebagai tujuan adalah penyebab segala penyakit hati. Sementara menjadikan dunia sebagai jembatan atau singgahan untuk bertamu sementara dan akhirat selalu terfikir selagi menjadikannya sebagai tempat kembali adalah penyebab segala ketenangan hati. Kenapa? Karena orang yang mengingat akhirat, ancaman akan kengerian neraka dan gambaran akan keindahan surga adalah sebuah bentuk dzikir. Dzikir adalah mengingat Allah, entah dengan hati, lisan ataupun amalan. Firman-Nya:
ألا بذكر الله تطمئن القلوب
"Tidakkah dengan mengingat Allah [berdzikir] hati-hati akan tentram?"
Dan ada sebuah puisi dari Arab:
فاطمئني يا قلوب..
بذكر علام الغيوب..
وبه الدواء لكل داء..وبه شفاء للسقيم..
وهو السبيل إلى النجاة..وهو الطريق المستقيم..
"Maka tenanglah wahai hati-hati...
dengan mengingat Yang Maha Tahu akan hal-hal gaib...
dengannya [dzikir], adalah obat segala penyakit....
dengannya [dzikir], adalah penyembuh segala cacat...
Dan ialah jalan menuju kesuksesan...
Dan ialah jalan yang lurus..."
[http://www.saaid.net/rasael/324.htm]
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/435778196463571
Lahir adalah zahir, yaitu sesuatu yang tampak atau lebih umum lagi: sesuatu yang tercerna oleh panca indera. Sementara batin adalah sesuatu yang tak tercerna oleh panca indera, namun terasa oleh hati. Untuk menguatkan faedah dan memulai wacana penting ini, saya menuai satu ayat Allah yang keagungannya tak teramat taranya:
يَعْلَمُونَ ظَٰهِرًۭا مِّنَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ ٱلْاخِرَةِ هُمْ غَٰفِلُونَ
"Mereka hanya mengetahui yang LAHIR/ZAHIR (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai." [Q.S. Ar-Ruum: 7]
Perhatikan adanya kata LAHIR/ZAHIR. Orang2 kafir sejatinya mengetahui, menguasai dan menambatkan perhatian pada sesuatu yang bersifat lahiriyyah di dunia ini, sementara tentang Akhirat dan apapun yang terjadi ketikanya, mereka begitu lalai lagi melupakan. Sebabnya adalah: Hal tersebut [akhirat] bukanlah hal yang tercerna oleh panca indera, melainkan hal yang sifatnya batin.
Dan jika itu bersifat batin, maka itu
perkara hati. Hati adalah komandan bagi pasukannya, yaitu anggota tubuh. Jika hati tidak mengingat akhirat, maka tak ayal lagi kau temukan apa yang mereka perbuat benar-benar tak mencerminkan keimanan, melainkan mencerminkan penyakit. Dan itulah perkara orang2 kafir, munafik dan fasik [semoga Allah melindungi kita dari kekufuran, nifak dan fisq].
Sumber Penyakit dan Sebab Ketenangan
Memikirkan dunia selagi menjadikannya sebagai tujuan adalah penyebab segala penyakit hati. Sementara menjadikan dunia sebagai jembatan atau singgahan untuk bertamu sementara dan akhirat selalu terfikir selagi menjadikannya sebagai tempat kembali adalah penyebab segala ketenangan hati. Kenapa? Karena orang yang mengingat akhirat, ancaman akan kengerian neraka dan gambaran akan keindahan surga adalah sebuah bentuk dzikir. Dzikir adalah mengingat Allah, entah dengan hati, lisan ataupun amalan. Firman-Nya:
ألا بذكر الله تطمئن القلوب
"Tidakkah dengan mengingat Allah [berdzikir] hati-hati akan tentram?"
Dan ada sebuah puisi dari Arab:
فاطمئني يا قلوب..
بذكر علام الغيوب..
وبه الدواء لكل داء..وبه شفاء للسقيم..
وهو السبيل إلى النجاة..وهو الطريق المستقيم..
"Maka tenanglah wahai hati-hati...
dengan mengingat Yang Maha Tahu akan hal-hal gaib...
dengannya [dzikir], adalah obat segala penyakit....
dengannya [dzikir], adalah penyembuh segala cacat...
Dan ialah jalan menuju kesuksesan...
Dan ialah jalan yang lurus..."
[http://www.saaid.net/rasael/324.htm]
http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/435778196463571
No comments:
Post a Comment