Monday, September 3, 2012

Kenapa Langsung Menafikan?

oleh Hasan Al-Jaizy

Kenapa Langsung Menafikan?
Bukankah Memang Itu Sebuah Kemungkinan?

[1]

=> Narasumber: "Saya tadi mendengar suara tangisan di kuburan itu."
=> Komentator: "Ah, bohong. Tidak ada orang di kuburan itu. Paling pikiran Anda atau suara bulu kuduk Anda saja?"
=> Moderator: "Lho, kenapa Anda langsung menampik? Mudah saja. Itu setan dari golongan jin yang hendak mengganggu atau menggoda. Simple, toh?"

[2]

=> Narasumber: "Banyak pendaki yang mendengar suara gamelan atau bahkan hingga melihat penampakan mahluk halus saat mendaki Gunung Salak. Bahkan, tidak sedikit pendaki yang hilang di Gunung Salak."
=> Komentator: "Ah, bohong. Itu cuma cerita dibuat-buat ajah!"
=> Moderator: "Lho, Anda tahu dari mana kalau mereka berbohong? Apakah Anda tahu isi hati mereka? Kenapa langsung menafikan? Mudah saja. Itu adalah trik atau tipuan setan dari golongan jin yang hendak mengganggu atau menggoda atau bahkan menyesatkan manusia. Simple, toh?"

[3]

=> Narasumber: "Beberapa kawasan di gunung Ceremai diceritakan memiliki aura mistik yang kental. Salah satunya situs Kuburan Kuda, yang merupakan kuburan kuda tentara Jepang di masa penjajahan. Jika melewati daerah ini sering terdengar 'ringkikan' kuda tanpa ada wujudnya."
=> Komentator: "Ah, bohong itu. Cerita bikinan orang2 saja supaya terkesan serem."
=> Moderator: "Lho, kok Anda secepat itu mengatakan itu bohong? Mudah saja, suara ringkikan kuda yang diceritakan oleh mereka adalah buatan setan dari golongan jin yang ingin menggoda, mengganggu atau menyesatkan manusia. Gampang, kan?"

Kita tidak usah terburu-buru mengatakan: 'Ah, itu bohong!', menyangkal dan menafikan sebuah kabar, jika kabar tersebut masih tersembul kemungkinan benar adanya. Karena menafikan juga butuh bukti. Sementara kemungkinan itu terjadi memang ada, dan alasannya simple: perbuatan setan. Selesai.

http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/436758566365534

No comments:

Post a Comment