Tuesday, November 27, 2012

Doa Para Pelacur

oleh Hasan Al-Jaizy

Ketika bertemumu dengan mereka, laksana bendera ilmu di tengah padang kebodohan mereka berada. Yang mereka katakan adalah apa yang mereka dapatkan. Yang mereka dapatkan apalah apa yang disuapi oleh tentara-tentara setan berasal dari barat. Seketika orang-orang bodoh akan tersihir oleh retorika. Seketika orang-orang bodoh mengira lisan mereka berkilau basah, bagai oase di tengah padang buta.

Memelintir ayat-ayat suci demi membangun ayat-ayat konstitusi dan kontruksi? Itu adalah sebuah destruksi. Iblis tetap menebar instruksi satanik pada anak cucunya dan para pengikutnya, "Jangan pernah berhenti selewengkan kebenaran dan lencengkan kelurusan. Selamanya! Hingga akhir zaman kita berkarya!"

Ketika itu banyak sekali diadakan upacara batin di antara para penggagas ide kebebasan. Bertemu fisik di Utan Kayu. Namun setelah bertolak ke luar, batin mereka tetap terkontak. Satu tujuan: melawan kedigdayaan Tuhan.

Yahudi menitip salam pada mereka. 'Gunakanlah kaki tanganku demi maslahatmu. Aku miliki kaki yang bisa siarkan idemu ke penjuru negerimu dan rakyatmu yang kurang akal itu, termanjakan di dalam gubuk mereka. Aku miliki tangan yang bisa memberantas penentang idemu. Aku sediakan pula bagi perut dan kemaluanmu, rerumputan hijau dan bebungaan yang cantik!"

Maka, anak-anak buah Iblis bersorak kegirangan. Euforia mereka tercermin di halaman-halaman koran. Dimulai gegap gempitanya setelah tahun 2000. Terbangunlah beberapa website yang membentangkan tanduk iblis menuju akal-akal cetek para pemikir.

Dan kini, para sesepuh sudah kurang berbicara lagi. Sepertinya Yahudi sedang sibuk memikirkan ekspansi tanah di tanah suci. Sementara anjing-anjing penjaga rumah yang bodoh dan ditipu oleh trinitas, kebingungan karena banyak dari bangsa mereka meninggalkan keanjingan mereka. Berubah menjadi ketiadaan. Ketidakberagamaan.

Yang sedang bergerilya kini adalah anak-anak perkawinan haram. Berasal mula anteknya dari satu negeri penuh kemunafikan. Semua rakyatnya munafik tak terjamah punya tandingan. Anjing takkan menampakkan muka babi. Babi takkan menampakkan muka anjing. Tapi mereka ini bisa tampakkan muka anjing di satu waktu, dan muka babi di waktu lainnya.

Semua dari mereka punya asa, harapan dan mimpi. Kelompok yang kumaksud pertama, berdoa tentang kebebasan, kesatuan dan persaudaraan dalam perbedaan. Kelompok yang kumaksud terakhir, berdoa tentang kepalsuan, kebohongan dan kecintaan tehadap keluarga suci.

Musuh-musuh...
tertera di sana-sini...
Musuh terdekat adalah...
yang selalu turuti tiap nafas hidupmu...

No comments:

Post a Comment