Saturday, November 10, 2012

Untuk Para Bujang


oleh Hasan Al-Jaizy

Jika memang itu galaumu bercerita kenai kekasih yang idamkan itu, maka itu wajarmu. Tapi tenggelam di dalamnya pada malam-malam adalah suatu kekonyolan yang takkan terbitkan pelangi setelah derasnya hujan. 

Jika galaumu itu kau tuangkan dalam kalimat status, jagalah kalimatnya agar tetap sahaja kau terlihat berjiwa. Dan usahakan meskipun kau bersenandung sedih, berikan dari rasamu itu sebuah inspirasi untuk pembacanya. Jangan biarkan lagu berlirik hampa tunaikan tawa mereka atasmu.

Ada wanita yang sekarang lebih layak kau fikirkan. Dan selalu layak kau fikirkan ia.

Ibumu

Selagi takdir belum tunaikan harapanmu itu, sudikah kau bertanya,'Sudahkan ku tunaikan harapan ibuku padaku?'

Harapan ibumu padamu adalah kau menjadi pembakti. Seberapa ukuran baktimu?

Harapan ibumu padamu agar kau bisa berkhidmat padanya sebelum habis masa lajangmu. Dan seberapa besar khidmatmu padanya?

Kasihlah ibumu kasih yang ia harap, semoga kelak ibu anak-anakmu akan mengasihimi sebaik-baik pengasih memberi kasih. Jangan tenggelam dalam gelombang kasih yang belum terwujud adanya. Selama gelombang kasihmu pada ibu masih bernada, maka jangan hentikan nada itu....hingga terputus tali hayat...entah meninggalnya kamu atau ia. Jangan hilangkan ia sebelum masa tertepatnya. Ridhanya jadikan ridha-Nya pula. Wujudkan.


No comments:

Post a Comment