oleh Hasan Al-Jaizy
Friends come and pass. Times come and pass. Wind comes and passes. Kelak kau akan ditinggalkan teman atau kau meninggalkan teman. Padahal kau belum tentu mau seperti itu.
Kau sudah tinggalkan teman masa kecilmu di kampung. Kau pun dapati teman baru di kota. Lalu kau dapati teman hidup tuk berpasangan dengannya berdua. Tak lama berselang, lahirlah anak-anak yang kelak akan menemanimu di usia senja. Kemudian yang terakhir, kau akan meninggalkan yang menemanimu. Bisa jadi tanpa ucapan salam, bisa jadi dengan perpisahan. Tiada menahu.
Sekarang boleh jadi hidupmu terasa hingar meramai. Teman di mana-mana. Namun ingat suatu saat yang menemanimu hanyalah amalan salehmu.
Sekarang boleh jadi hidupmu terasa sepi sendiri. Teman telah pergi atau tiada. Gunakan tuk merenung dan berfikir. Pelajari yang ada.
Karena seorang manusia, sepi atau ramainya, ia bisa belajar.
Bisa jadi sekarang kau sedang tertawa di depan teman-teman, dan bisa jadi teman-teman esok menangis di depan jasadmu. Kelak kau akan ditinggalkan oleh atau meninggalkan teman.
Kau sudah tinggalkan teman masa kecilmu di kampung. Kau pun dapati teman baru di kota. Lalu kau dapati teman hidup tuk berpasangan dengannya berdua. Tak lama berselang, lahirlah anak-anak yang kelak akan menemanimu di usia senja. Kemudian yang terakhir, kau akan meninggalkan yang menemanimu. Bisa jadi tanpa ucapan salam, bisa jadi dengan perpisahan. Tiada menahu.
Sekarang boleh jadi hidupmu terasa hingar meramai. Teman di mana-mana. Namun ingat suatu saat yang menemanimu hanyalah amalan salehmu.
Sekarang boleh jadi hidupmu terasa sepi sendiri. Teman telah pergi atau tiada. Gunakan tuk merenung dan berfikir. Pelajari yang ada.
Karena seorang manusia, sepi atau ramainya, ia bisa belajar.
Bisa jadi sekarang kau sedang tertawa di depan teman-teman, dan bisa jadi teman-teman esok menangis di depan jasadmu. Kelak kau akan ditinggalkan oleh atau meninggalkan teman.
No comments:
Post a Comment