Saturday, November 17, 2012

Sketsa XIV

Mata Ki Joko Bedon terbelalak tak percaya. Semuanya hancur seketika. Padahal ayam pun belum saatnya berkokok. Dan tidak ada yang mendengar ayam berkokok. Bukan saatnya. Lalu apa sebab kegagalan? Lalu ia menoleh ke Purnomo yang terkulai kesakitan terbentur akar besar. Purnomo merasa tubuhnya hancur. Ia merasakan rasa sakit itu tidak hanya karena terbentur. Tetapi ada semacam energi-energi yang menyakitinya dari dalam.

Terbujur Purnomo digenggam para peritual. Ki Joko Bedon terlihat murka dengan apa yang ada. "Ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan padamu, anak muda!" tukasnya ngeri tertuju pada Purnomo. Purnomo ketakutan setengah mati, setengahnya hidup. Ia menggigil. Mata Ki Joko Bedon yang mengerikan itu seolah-olah hendak menelan ia bulat-bulat.

"Apakah kau telah laksanakan puasa mutih selama 3 hari sebelum hari ini???" tanya Ki Joko geram.

"B...bb...belum, KKKiii," jawab Purnomo terbatu bata. Kali ini ia siap dilempar bata. Padahal ia adalah newbie yang secendol pun belum terpunya.

"Anak muda bodoh! Apa yang kau lakukan sehingga tidak mutih???"

"A..a...aku diam-diam m..mmma...kan di kedai. A..a..ku memakan pepes bawal, Ki. Ammpun, Ki," jawab Purnomo ketakutan.

Geram Ki Joko memuncak. Tiba-tiba ia berseru keras, "Bukan kau satu-satunya penghalang ritual ini! Ada pihak lain yang berupaya menggagalkannya!!!!"

"KALIAN YANG BERSEMBUNYI DI BALIK ILALANG, KELUARLAH! Sebelum kucincang kalian semua!!!" teriak Ki Joko Bodo keras sekali.

Serentak 7 pasang mata lainnya menatap ke arah ilalang yang ditunjuk Ki Joko....!!!

No comments:

Post a Comment