Thursday, November 22, 2012

HIDUPMU INSPIRASIMU : [13] "Falsafah Roda"


oleh Hasan Al-Jaizy

Seorang anak tunggal dimanjakan kedua orang tuanya. Semua hajat materi terpenuhi. Anak itu pun membesar dan membesar. Dan turut pula usia orang tuanya yang menua. Suatu hari, keduanya berkata dengan serius pada si anak:

"Jika kelak ayah dan ibu sudah tiada, maka kamu satu-satunya yang akan menjadi pewaris harta kami. Kekayaan ibu dan bapak akan menjadi milkmu."

Maka semakin senanglah anak manja ini. Lama berlama melamun membayangkan betapa kelaknya ia akan menjadi raja berharta. Ia teringat teman-teman kampusnya di kampus ternama. Ia teringat teman-teman nongkrongnya. Yang kemudian ia teringat satu pertanyaan: 'Kapan ayah dan ibu akan meninggal?'

Pertanyaan itu kemudian terjawab suatu hari, keduanya meninggal. Entah karena kecelakaan atau lainnya. Namun yang terpenting bagi anak adalah bagaimana mendapatkan harta waris bapaknya yang belum diketahui itu. Karena memang kematian keduanya semacam mendadak. Tidak ada pesan tidak ada wasiat.

Akhirnya kebingungan si anak manja. Beberapa orang pun mendekatinya dan menawarkan jasa. Karena terbiasa ditawar, disuguhi dan dilayani, akhirnya ia menerima mereka. Yang kemudian hingga ujungnya, semua harta orang tuanya dikuras oleh mereka. Sedangkan si anak manja yang dahulu anak orang kaya kini justru menjadi anak gila yang tidak punya apa-apa. Maka, jadilah roda bergerak. Yang tadinya di atas, kini di bawah dan terlindas.

Dan kuberikan untukmu berikut ini:

[1] "Roda itu berputar, kadang satu sisi di atas, berikutnya di bawah"

Makna: Hidup itu kadang senang kadang susah dan bertalian satu sama lain.

[2] "Namun roda takkan berputar jika tidak kau gerakkan"

Makna: Bergeraklah, beranjaklah, maka dengan bergerak akan ada perbedaan dan diam saja takkan membedakan

[3] "Dan roda yang tergerak sedikit, tak berarti telah berputar"

Makna: Jika baru bergerak sedikit, jangan harapkan perubahan banyak

[4] "Jangan terlalu cepat memutar roda; kau yang letih dan berhenti, roda dan gerobaknya bisa saja menindasmu sendiri"

Makna: Jangan terlalu pede dan tergesa; ketergesaan dan kesombongan melumatkan empunya sendiri.

No comments:

Post a Comment