Sunday, November 4, 2012

Kalimat Hikmah IV

oleh Hasan Al-Jaizy

Berikut beberapa bait dari Abu Al-Ataahiah yang harapnya bermanfaat:

[1] ألَمْ ترَ أنَّ غُدوَةَ كُلِّ يومٍ ** تزِيدُكَ مِنْ منيَّتكَ اقترابَا 

Tidakkah kau tahu bahwa
keesokan tiap hari tambahkan
kedekatanmu pada kematianmu?

[2] لهَوْنَا ، لَعَمرُ اللّهِ ، حتى تَتابَعَتْ ** ذُنوبٌ على آثارهِنّ ذُنُوبُ

Telah lalai kita, demi Allah
hingga berantai dosa-dosa
sebagai bekas dari dosa-dosa

Note: Membersihkan dan menjaga diri dari dosa adalah perkara yang tidak mudah. Semakin tidak mudah jika rupanya perbuatan dosa tersebut adalah kesukaan atau kebiasaan. Satu perbuatan dosa setelah bertahun kesalihan hati, tetap akan berpengaruh dan mencari rantai. Hingga bisa saja seorang yang sudah lama menjaga diri dari dosa, ia pun tiba-tiba terjatuh dan terseret dengan rantai-rantainya. Dan sebab asasi terjadinya perbuatan dosa adalah 'lalai'. Setelah itu: ketidaktahuan.

[3] هوَ المَوْت الذي لا بُدّ منْهُ ، ** فلا يَلعَبْ بكَ الأمَلُ الكَذوبُ

Ialah kematian yang tiada
celah tuk berlari darinya
Maka janganlah harapan dusta
permainkan dirimu

Note: Yaitu bahwa kehidupan dunia ini adalah permainan yang bisa memainkanmu jika kau berharap banyak darinya [dunia]. Karena semakin tenggelam seseorang akan dunia dan mencintainya, semakin besar harapannya pada dunia. Semakin besar harapan itu, semakin jauh dari kematian. Padahal tiada celah berlari dari kematian. Lalu bagaimana jika kematian menyergap ketika sedang asyik bermain dan berharap kosong!?

No comments:

Post a Comment