oleh Hasan Al-Jaizy
Berikut beberapa bait dari Abu Al-Ataahiah yang harapnya bermanfaat:
[1] لا يَفْخَرِ النّاسُ بأحسابِهِمْ ** فإنَّما النَّاسُ تُرابٌ ومَا
Hendaklah manusia tiada berbangga
dengan harta atau leluhurnya
Manusia itu hanyalah debu
dan apalagi?
Note: Hasab bermakna 'kemuliaan leluhur' atau kadar dan jumlah di kamus Al-Munawwir. Hasab juga sering dimaknai sebagai harta, leluhur [ayah hingga nenek moyang] atau jabatan; karena semuanya adalah sesuatu yang 'diperhitungkan' oleh manusia. Namun di sini, Abu Al-Ataahiah mengajak kita tuk tinggalkan berbangga pada itu semua dan mengingat darimana kita berasal. Syaikh Ibn Utsaimin pernah berkata, yang maknanya: "Betapa adanya orang yang tak berharta namun Allah angkat ia melalui ilmu"
[2] فَكُلُّ مُصِيبةٍ عَظُمَتْ وجَلَّت ** تَخِفُّ إِذَا رَجَوْتَ لَهَا ثَوَابَا
Maka setiap musibah akan
membesar dan menguat
Namun meringan jika kau
mengharap darinya pahala
Note: Karena dengan bersabar menghadapi musibah dan mengharap dengan sabar dan keimanannya ridha Allah serta pahala, maka Allah akan memperingan orang yang teruji. Bisa jadi keringanan itu berupa dzat musibah yang semakin mengecil, atau Allah jadikan hati semakin kuat dan tenang.
[1] لا يَفْخَرِ النّاسُ بأحسابِهِمْ ** فإنَّما النَّاسُ تُرابٌ ومَا
Hendaklah manusia tiada berbangga
dengan harta atau leluhurnya
Manusia itu hanyalah debu
dan apalagi?
Note: Hasab bermakna 'kemuliaan leluhur' atau kadar dan jumlah di kamus Al-Munawwir. Hasab juga sering dimaknai sebagai harta, leluhur [ayah hingga nenek moyang] atau jabatan; karena semuanya adalah sesuatu yang 'diperhitungkan' oleh manusia. Namun di sini, Abu Al-Ataahiah mengajak kita tuk tinggalkan berbangga pada itu semua dan mengingat darimana kita berasal. Syaikh Ibn Utsaimin pernah berkata, yang maknanya: "Betapa adanya orang yang tak berharta namun Allah angkat ia melalui ilmu"
[2] فَكُلُّ مُصِيبةٍ عَظُمَتْ وجَلَّت ** تَخِفُّ إِذَا رَجَوْتَ لَهَا ثَوَابَا
Maka setiap musibah akan
membesar dan menguat
Namun meringan jika kau
mengharap darinya pahala
Note: Karena dengan bersabar menghadapi musibah dan mengharap dengan sabar dan keimanannya ridha Allah serta pahala, maka Allah akan memperingan orang yang teruji. Bisa jadi keringanan itu berupa dzat musibah yang semakin mengecil, atau Allah jadikan hati semakin kuat dan tenang.
No comments:
Post a Comment