Saturday, November 17, 2012

Sketsa X

Hingga kemudian perjalanan 4 orang itu berakhir di sebuah pohon yang amat besar. Akarnya meraksasa, bahkan ada yang menjulang hingga membentuk beberapa ayunan. Tubuh pohon itu dirantai oleh tumbuhan menjalar liar. Ada sedikit tanah lapang di antara akar-akar besar. Di sana mereka terhenti....

Apa yang akan mereka lakukan????

Suyuthi dan kedua temannya menyelinap pelan-pelan dari satu sektor ilalang ke lainnya demi mendekati Tempat Calon Kejadian Perkara. Akhirnya mereka sampai di sebuah sudut yang membuat pemandangan terlihat sempurna.

4 orang itu masih berdiri di sana. Salah satu dari mereka kemudian menyalakan obor. Tidak hanya 1. Tapi berobor-obor. Lalu disematkan di beberapa tempat yang ditunjuk oleh Ki Joko Bedon. Mereka kemudian berbincang sementara waktu. Suyuthi penasaran sekali dengan isi pembicaraan mereka. Ia bahkan punya keinginan melemparkan telinganya sendiri ke sana, namun tidak bisa.

Percakapan 4 orang itu dihentikan oleh kedatangan 4 orang lainnya. 2 di antaranya berambut panjang berpakaian serba hitam berkumis panjang bermata dua bermulut satu berkepala naga. Lho, memangnya Kapak Naga Geni? Ah, anyway...Yang terpenting 2 lainnya adalah pendekar dari perguruan silat hijau. Salah seorang dari mereka membawa seekor ayam yang sudah wafat. Satunya lagi membawa semacam wadah berisikan makanan-makanan yang disusun rapi.

Tak lama kemudian, mereka duduk bersila berkeliling di tanah lapang tersebut. Diapit oleh 2 akar raksasa yang menjalar dan menjulang di atas tanah. Meskipun tempat itu sudah terang dipelitakan beberapa obor, pemandangannya justru semakin mengerikan!

"Sebelum kita cabut pusaka yang tertanam di tanah ini, adalah ritual pemanggilan arwah harus kita tunaikan bersama terlebih dahulu. Sebagai penghormatan terhadap Ki Sunan dan perizinan. Yang aku pinta dari kalian semua adalah bersila, merunduk, memejamkan mata dan bersihkan hati kalian dari fikiran apapun. Kosongkan semuanya. Jika tidak, jangan salahkan kandungan ibu tetanggamu jika kau terpental disebabkan tidak kuatnya jiwamu menahan kehadiran arwah yang kupanggil. Ikuti cara dudukku," ceramah Ki Joko Bedon. 7 orang lainnya pun membentuk lingkaran besar. Tiap tubuh mereka berjarak sekitar 2 tombak. Dari jarak-jarak itu, ketiga pendekar di semak-semak bisa melihat apa yang ada di tengah lingkaran.

Di tengah lingkaran, tertancap dua obor. Di antara keduanya, tersaji makanan yang ditumpahi darah ayam. 8 orang itu memejamkan mata, merunduk dan bersila. Suasana kembali tenang. Yang ada hanya pohon-pohon berbisik seolah saling bertanya-tanya, 'Apa yang mereka lakukan di sini?' Di kejauhan, terdengar suara-suara lolongan anjing yang mempertebal kengerian tempat itu.

Cukup lama suasana tak berubah. Hingga tanpa disadari 8 orang itu, sesuatu yang ganjil tertampak di belakang Gus Kelor, salah satu pendekar sakti senior perguruan silat hijau. Ia membelakangi pohon besar itu. Dan di belakang tampaklah remang putih. Semakin kini semakin tampak putih. Hingga jelaslah di mata Suyuthi, Nawawi dan Syirozy sesosok putih berambut panjang sekali berdiri melayang di sana. Muka pemilik sosok itu hancur. Ketiga pendekar yang mengintip bergidik ngeri. Bahkan Suyuthi pun tak bisa menahan rasa takutnya dengan kekakuan tubuhnya.

Tiba-tiba tubuh Purnomo terpental....ia menjerit, "AAAAAAA!" Purnomo terpental membentur akar yang besar.

.....

No comments:

Post a Comment