Friday, November 23, 2012

Leher Jerapah


oleh Hasan Al-Jaizy

...bahwasanya seseorang jika sudah punya 'nama' di mata umat, maka semakin mudah baginya meraih pahala dan semakin deras mengalir. Bandingkan dengan yang tidak punya 'nama' di mata umat, meskipun pintar sekali. Punya 'nama', yang dimaksud adalah 'masyhur' dan dikenal baik. 

...juga, seseorang jika sudah punya 'gelar' di bidangnya, maka ia relatif lebih didengar dan dipermudah untuk banyak urusan. Dan ini adalah kekhususan zaman sekarang.

Posisikan pandangan di tempat yang benar. Ketika seseorang membangun pencitraan, selama ia jadikan itu sebagai wasilah demi kelancaran kebaikan, maka tidak tercela. Juga, ketika seseorang mengejar gelar, selama ia jadikan itu sebagai wasilah untuk kebaikan di masa depan, maka tidak tercela.

Juga, jangan ketika memandang pencitraan dan gelar selalu negatif.

Kenapa [Ustadz] Felix Siauw, [Pak] Mario Teguh, dan [Ustadz] Firanda Andirja, ketika mereka membuat satu status, ada ratusan yang sedia share?
Dan kenapa ketika Suyuthi, Purnomo dan Nawawi membuat status seilmiah apapun tidak ada yang mau share?

Padahal, bisa jadi tulisan Purnomo lebih bagus dibanding Felix!?

Kenapa, ketika Syaikh Al-Ariify ceramah, banyak yang hadir?
Dan kenapa ketika Pak De Su'aid ceramah, tak sebanyak itu yang hadir?

Padahal, Pak De Su'aid ceramah dengan bahasa lokal, sedangkan Syaikh Al-Ariify dengan bahasa interlokal!?

Namun, berhati-hatilah dalam pencitraan dan pengejaran gelar. Betapa banyak pula yang tersandung dan meninggi. Dan...ketika temanmu nanti sudah punya nama dan gelar, kamu jangan dengki sendiri....karena dulu dia berambisi dan mimpinya tinggi, sementara kamu mendengkur dan tak punya mimpi.

No comments:

Post a Comment