Monday, November 12, 2012

"Kalau Sudah Tua..." II

oleh Hasan Al-Jaizy

Kalau sudah tua seharusnya memberi contoh baik pada yang muda. 

Kalau sudah tua seharusnya ketika diskusi di sebuah forum menunjukkan senioritas dan wibawanya. Kata-kata tercela, kekanak-kanakan dan membodoh-bodohi manusia lain dengan frase-frase kotor justru akan merendahkan derajatmu di mata anak-anak muda.

Kalau sudah tua dan berpengalaman, seharusnya mengajak yang muda meniti umur dan pengalaman dengan bahasa dewasa. Penggunaan bahasa remaja jalanan dan preman-preman tanpa saringan hanya menunjukkan kekanak-kanakanmu.

Kalau sudah tua seharusnya ingat masa muda telah berakhir. Rangkullah anak-anak muda, naungi mereka dan beri pencerahan. Jangan justru menambah kekeruhan.

Kalau sudah tua seharusnya malu dengan anak muda yang progresif. Bukan malah meledek dan mencela-cela. Atau bahkan mencari-cari kesalahannya. Apa mungkin karena iri?

Tidak tahu.

Ingat Pak Mario Teguh? Apakah dia berilmu dan bermanhaj sahih? Orang tua akan menjawab 'tidak'. Tetapi kenapa banyak yang mengambil manfaat dari kalimatnya? Karena tuturnya yang baik dan memotivasi.

Bagaimana dengan manusia senior dari segi keilmuan dan klaimnya bermanhaj, namun di forum-forum membalutkan ilmu agama dengan kalimat-kalimat jelek!? Jika tidak menghina, sekadar menjelek-jelekkan. Jika tidak menjelek-jelekkan, maka sekadar mengangkat diri sendiri.

Dan itukah yang disebut 'orang tua'?

Di saat anak-anak muda belajar bagaimana bertutur baik dan sopan, ternyata ada orang tua yang bertutur buruk dan seperti kesurupan.

[Note: Ini hanya untuk orang tua tertentu. Jika kalimat 'kalau sudah tua' terkesan kasar, sebenarnya tidak.]



No comments:

Post a Comment