Wednesday, November 7, 2012

Tidak Tahu Terima Kasih = Penyakit


oleh Hasan Al-Jaizy

Seorang miskin meminta sesuatu pada temannya yang kaya raya. Ah, rupanya meminta bantuan duna untuk membeli Bakwan Malang. Sementara si kaya adalah si pemurah dan selalu rela sisihkan yang ia miliki untuk yang meminta atau teriba. Jangankan Bakwan Malang, jika diminta mendanai pembelian sekarung Apel Malang pun ia bermurah beri.

Maka, karena kemurahan hatinya, ia pun membelikan Bakwan Malang, beserta gerobak dan seluruh perkakasnya. Ia belikan itu untuk peminta. Tujuannya adalah agar esok-esok ia berusaha dan punya usaha, yaitu usaha jualan Bakwan Malang. "Kalo ente masih kurang, ane tambahin lagi, wan," ujar si kaya.

"Wah, padaha ane Indo asli. Ente yang wan abud gitu romannye kher banget ame ane. Ane minta cendol dikit dong, gan," pinta si miskin kemudian.

"Waan, waan, jangankan cendol, anaknye tukang cendol kalo ente mau ane jodoin ente bedua. Sayang anaknye cowok, wan. Mau ane jodoin ama ente, ntar ente nya yang kedemenan," canda si kaya. Ia pun langsung menghadirkan gerobak cendol beserta semua perkakasnya pada si miskin.

Setelah itu, si miskin membawa dua gerobak beserta isinya tanpa pamit dan tanpa ucapan terima kasih.

Si wan abud yang kaya raya pun keheranan. "Koyok Suro pas sugih ae. Wes sugih yo lali salam. Jan telo tenan," tiba2 wan abud keluar mental Jawa aslinya.

Ada beberapa macam orang, atau beberapa kejadian tatkala orang yang meminta namun tidak tahu diri dan tidak kenal terima kasih. Padahal ia sudah diberi yang terbaik. Padahal pemberi sudah kerahkan tenaga, atau dana, atau fikiran untuk menjawab permintaan.

Wajar jika Anda merasa kecewa setelah memberi banyak namun orang yang Anda beri berlalu lalang tanpa pamit, tanpa salam, dan tanpa ucap syukur. Kekecewaan ini adalah manusiawi. Bukan berarti merasa ingin dipuji dan ingin diucap terima kasih. Benar sekali : kita tidak boleh menjadikan pujian dan ucapan terima kasih sebagai tujuan beramal. Tetapi, kita ini manusia yang berperasaan.

Adakah orang yang rela tidak dihargai?
Sejatinya, dan asal-aslinya, semua orang tidak ingin tidak dihargai atas upayanya.

Dalam Islam pun sudah ada aturan dalam hal ini. Sabda Nabi:

مَن صَنَعَ إِليكُم مَعرُوفًا فَكَافِئُوه ، فَإِن لَم تَجِدُوا مَا تُكَافِئُوا بِهِ فَادعُوا لَهُ حَتَّى تَرَوا أَنَّكُم قَد كَافَأتُمُوهُ

"Barangsiapa yang memperbuat kebaikan untuk kalian, maka balaslah dengan yang sepadan. Jika kalian tak memiliki balasan setimpal, maka doakanlah ia hingga kalian melihat bahwasanya kalian telah membalasnya dengan setimpal [dengan doa tersebut]."

مَنْ صُنِعَ إِلَيْهِ مَعْرُوفٌ فَقَالَ لِفَاعِلِهِ : جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا . فَقَدْ أَبْلَغَ فِي الثَّنَاءِ

"Barangsiapa yang diperbuat oleh orang lainnya baginya sebuah kebaikan, lantas ia pun berkata: "Jazaakallahu khaira" [Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan], maka ia telah cukup sampai dalam memuji"

Dari hadits-hadits di atas, kita bisa belajar sesuatu. Islam tidak melarang memuji seseorang yang telah berbuat baik. Yang dilarang adalah memuji sekedar basa-basi, memuji karena ada maunya, dan memuji dengan sesuatu yang tidak tersifati pada diri orang yang dipuji.

Pujilah orang yang berbuat baik padamu; kelak ia akan berhasrat berbuat baik padamu di lain waktu. Pujilah dengan doa, atau sebatas kalimat pujian yang tidak berlebihan. Seperti kalimat, "Masya Allah, saya senang dengan pemberian Anda yang berharga ini." Atau "Semoga ini bermanfaat buat saya" Atau "Mudah-mudahan rezeki Anda lancar" dan seterusnya.

Merupakan PENYAKIT beberapa anak muda [terutama kaum lelaki] yang sedang 'cari-perhatian' lawan jenisnya:

"Seorang gadis SMS ke seorang lelaki, sebut saja namanya 'Maung'. Gadis tersebut bertanya definisi2 atau masalah agama bahkan. Si Maung yang sejatinya tidak tahu jawabannya, langsung bertanya ke teman yang pintar. Ia mendapat jawabannya dan langsung dikirim via SMA. Romannya seakan-akan Maung ini tahu jawaban. Dan jeleknya, Maung bertanya berkali-kali pada teman yang pintar memohon jawaban. Setelah temannya menjawab dengan baik, Maung pun lupa berterima kasih. Bahkan langsung lupa teman sendiri. Ia langsung meraih HP dan menulis jawaban reply...dan tekan: Kirim/Send"

Atau terkadang tentang bahasa, si Maung ingin caper seorang gadis via SMS. Ia pun menulis sebuah kalimat English, agar dikesan asal British [kata Jamrud]. Yang sebenarnya Maung sendiri tidak bisa berbahasa Inggris. Itu hasil tanya teman.

Pun jika Anda bertanya pada seseorang, entah via chat, FB, atau langsung, setidaknya ada kalimat atau isyarat yang menunjukkan bahwa Anda menghargai atau berterima kasih, baik itu dilakukan di awal ketika bertanya, maupun di akhir setelah terjawab.

No comments:

Post a Comment