Monday, November 19, 2012

Israel, Hizbullah dan Muhamadiyyah


oleh Hasan Al-Jaizy

Suyuthi: "Israel benar-benar bejat. Kemarin mengorbankan banyak wanita dan anak-anak."

Syirozi: "Hush. Jangan bilang begitu. Yahudi bukan Israel. Israel bukan Yahudi! Ente jangan sifati Israel seperti itu!"

Suyuthi: "Lho, yang ane maksud kan negara itu toh, penghuni dan pendukungnya!? Bukan Israel yang dimaksud sebagai seorang utusan Allah itu."

Syirozi: "Sa'karepmu lah, yut. Kalau tidak setuju ya keluar dari grup atau ane keluarkan!? Yang penting ndak boleh nyebut nama Israel dengan sifatan jelek apalagi mengutuknya. Kita harus hormati Nabi."

Suyuthi: "Yo wes lah, Syiro. Mnurut ente, Hizbullah yang dari Lebanon itu gimana?" 

Syirozy: "Hizbullah yang dipimpin Hasan Nasrullah itu adalah kelompok sesat. Mereka semua setan-setan berkedok dan menipu. Mereka banyak membantai Ahlus Sunnah. Syukurlah Asjowo ndak hidup di sekitar mereka."

Suyuthi: "Wah wah, rupanya ente melanggar aturan ente sendiri. Ente juga menghina orang2 soleh. Gawat ente!"

Syirozi: "Lho, kok gitu?"

Suyuthi: "Lho, tadi ane ngejlekin Israel ente larang. Alesannya Israel adalah nama seorang utusan Allah. Sekarang ente menyetankan Hizbullah dan menganggap mereka sesat. Gawat ente bro. Gila lu ndro!"

Syirozi: "Lho, yang ana bilang itu benar. Apa perlu ana kasih dalil bahwa merek, Hizbullah itu sesat? Wah, ente pasti Syi'ah ya Yut? Ane dulu kira ente Khowarij."

Suyuthi: "Hehe. Itulah kekurangan ente, bro. Nuntut orang tapi diri sendiri terjebak sehingga melanggar kandungan tuntutan. Sudah gitu, dengan mudahnya mencap orang Syi'ah, Khawarij dll. Apa perguruan ente mendidik begitu? Kalau ane orangnya cepet ge'er, ane bisa tuntut ke pengadilan gara2 pencemaran nama baik. Wong Habib curhat aja bisa nyari fulus dari pelaporan pencemaran nama baik kok. hehe."

Syirozi: "Tudepoin aja deh, bro. Jangan seperti Ahlul Ahwa kerjaannye ngomong doang. wkwk"

Suyuthi: "Coba baca ayat terakhir Surat Al Mujaadilah. Disitu ada istilah Hizbullah. Disebutkan Hizbullah itu muflihuun (orang2 beruntung). Lha ente kok malah bilang Hizbullah itu sesat? Malah dibilang setan berkedok pula!? Ngawur kowe! wkwk."

Syirozi: "Lho. Memangnya yang ana maksudkan Hizbullah yang itu? Hizbullah yang ana maksudkan ya yang Syi'ah sana. Gimana toh ente ini yuuut yut!"

Suyuthi: "Nah, begitu juga dengan Israel. Israel yang ana maksud ya negoro, bukan Nabi. Kalau sudah begitu, jangan dibawa menjadi nama Nabi."

Syirozi: "Wah waah...nah naaah...hap haaap."

Suyuthi: "Istilah itu toh ada yang syar'i,ada yang urfi, ada yang majazi. Kalau yang dikenal atau dimaksudkan dari suatu istilag dalam pembicaraan adalah istilah urfi yang sudah dikenal sama-sama, ya ndak sah membenturkan dengan istilah syar'i. Hizbullah yang urfi kita kenal ya Syi'ah. Kalau Hizbullah yang syar'i ya Ahlus Sunnah. Ana juga tahu penamaan Israel semacam kamuflase dari sebagian Yahudi. Tapi ketika kita menjelek-jelekkan Israel, yang kita maksud ya negara Israel dan pro nya. Bukan Nabi Ya'qub. Kalau ada berita di koran bertuliskan 'Israel serang Palestina', apa kemudian kita bakal protes: 'Jangan sebut Israel serang Palestina! Sebut Yahudi serang Palestina!' Dan juga, emangnya itu berarti Nabi Ya'qub nyerang Palestina!?"

Syirozi: "Yo wes ntar tak tana ke ustadz ane wae lah?"

Suyuthi: "Yang ane jelaskan tadi jelas dan bener ga?"

Syirozi: "Jelas sih. Bener juga sih."

Suyuthi: "Kalau misalnya kebenaran dan kejelasan itu ditampik oleh ustadz ente gimana? Jadi, harus protes terus jika ada yang nyebut Israel itu negara."

Syirozi: " Ane bakal ikut ustadz ane lah. Masak ane ikut ente!? Siapa tahu karena kejahilan ane jadi ga ngerti maksud dari ustadz ane."

Suyuthi: "Nah, itu yang namanya Taqlid. Taqlid itu yang diperangi oleh perguruan ente sendiri. Piye toh? Kalo di perguruan ane memang sudah seolah menjadi kewajiban buat bertaqlid pada pak kyai. Perguruan ente memerangi tapi kok muride mengaplikasikan? Gaswat ini!"

Syirozi: "Ganti topik ae lah Yut!"

Suyuthi: "Yowes. Awal bulan puasa kemaren, Muhamadiyah menetapkan awal hari berpuasa nyelisihi kaum muslimin negeri ini. Gimana menurutmu?"

Syirozi: "Muhammadiyah kuwi pemecah belah umat! Hizbiyyah sejati! Ga usah diikuti."

Suyuthi: "Gawat ente. Itu nama nabi kita tauk! Muhammad! Malah ente bilang pemecah belah umat! Gawat ente! Tak laporin ke dalang lho!"

Syirozi: "Ente yang gawat! Yang ane maksud itu Muhammadiyah ormas masyhur itu. Bukan Nabi! Tak dor ndasmu!"

Suyuthi: "Lalu, Israel gimana? Ngomong ae karo tanganku. wkwk"

(percakapan di atas nyata secara kandungan, namun tidak nyata secara kejadian. Ambil hikmahnya, jangan ambil emosinya. Yang ngerasa, boleh marah. Yang ga ngerasa, harus ngalah. Karena kalau dua-duanya sama-sama marah, siapa kemudian yang mengalah?)

Think first...feel next

No comments:

Post a Comment