Saturday, November 24, 2012

Semprul Si Ana


oleh Hasan Al-Jaizy

Semenjak tulisan tentang pembunuhan anak majikan oleh PRT asal Indo di Saudi dihapus oleh pihak Kompasiana, sejak saat itu juga rasanya kecewa berat. Karena kecewa atas hal itu, maka secara natural frekuensi membuka blog keroyokan itu semakin menurun. Berkurang...berkurang hingga hampir tidak pernah sama sekali. 

Ternyata lebih nyaman menulis di sini. Kalau di Kompasiana, menulis dikaitkan dengan agama Islam, seringkali di-ignore. Tapi, giliran bicara isu politik, gosip, dan yang duniawi, laku keras. Yang paling bertahan saat ini dari Kompasioner pembicara agama secara kontroversial adalah Adi Supriadi. Pemikiran beliau memang menohok banyak pihak sekuler. Tapi, Mas Adi ini eksistensi nya sangat dipelihara oleh Kompasiana; karena rela diejek, dihina, dicerca dan seterusnya.

Tidak sedikit yang berkata kalau Kompasiana 'kurang' bijak dalam menetapkan artikel-artikel agama. Terutama pembelaan terhadap Islam.

Tapi kalau artikel berikut, tentu tidak dihapus mereka. Baca ini: http://filsafat.kompasiana.com/2012/09/14/manusia-berdoa-tuhan-beronani/ . Artikel tersebut bertahan bisa saja dengan banyak alasan. Penulisnya tidak mengejek agama tertentu. Tapi, luput pula dari otak mereka, bahwa artikel ini sudah jelas menghina tuhan, tuhan apapun itu. Saya malah sempat berfikir, admin Kompasiana ini punya tuhan atau tidak!?

Link artikel tersebut saya berikan di atas bukan untuk menertawakan artikel. Sebagai bukti satu saja [dulu], bahwa Kompasiana itu punya 'kegilaan' sendiri dalam menendang tulisan orang dan menetapkan tulisan orang.

No comments:

Post a Comment