Friday, December 7, 2012

CAT: [12] "MENCARI WALI NDASMU!"


oleh Hasan Al-Jaizy

Suatu hari, Pak De Su'aid dan Ki Agus pergi berziarah ke makam "wong sekti". Wong Sekti kuwi biasa dipanggil Syekh. Entah siapa namanya. Mereka pun berdoa di depan makam itu. Malamnya, Ki Agus mengajak Pak De jalan-jalan ke musholla Nurul Qomar yang terletak di pinggiran hutan nan mencekam di tiap malam. Tujuan mereka mencari seorang wali yang sedang ber-khalwat di kegelapan.

Setelah mengitari masjid dari ujung ke ujung, Pak De bertemu seorang memakai surban putih sedang mendikte tulisan dalam sebuah kitab persilatan pada murid-muridnya. Ia berkata pada Ki Agus:

"Ini wali yang kau maksud, Ki?"

Ki Agus menjawab singkat, "Bukan!"

Setelah mata merantau kesana-kemari, tampak ada seorang memakai gaun putih berambut panjang di luar mushalla. Orang itu terdiam di bawah pohon beringin.

"Itukah wali yang kau maksud, Ki?"

"Wali ndasmu. Itu kuntilanak."

Ki Agus tiba-tiba menghentikan langkahnya di depan seorang bersurban sederhana, sedang duduk bersila asyik merokok tembakau lintingan cap Discipline. Orang itu terlihat seperti menikmati hidup tanpa beban dan tanpa dosa. Itu terlihat dari matanya yang meram melek sembari menghisap tembakau.

"Ini dia yang namanya wali!" kata Ki Agus. Bibirnya tersenyum bagus.

Lalu Pak De Su'aid memperkenalkan Ki Agus pada wali tersebut, dengan bahasa padang pasir, yang maknanya:

"Syekh wali, perkenalken ini guru saya seumur hidup. Wong sekti. Jenenge Agus Suharto Sugihmelarat."

Tujuan dari pencarian wali ini adalah meminta doa. Akhirnya wali tersebut pun rela mendoakan semua yang baik-baik bagi mereka berdua. Setelah itu, ia pun pergi membawa asbaknya sembari misuh-misuh sendiri, 'Wali ndasmu kuwi. Penak-penak ngudud ngeganggu ae. Ga*heli!' Misuhnya di batin.

"Syekh Wali, badek dateng pundi???" sergah Pak De Su'aid kecewa ditinggal sang wali tiba-tiba.

"Karep nguyoh. Gap*e'i. Akeh takon ndasmu kuwi." jawab si wali sambil membuang rokoknya.

Kalimat Hikmah:

"Yang mengetahui kedudukan seorang wali adalah sesama wali itu sendiri" [katanya begitu]

Note: tulisan di atas hanya sebuah parodi. Jangan diambil hati.

No comments:

Post a Comment