oleh Hasan Al-Jaizy
Yang paling perlu dicabut dari akar bumi dan kehidupan masyarakat ini adalah tradisi peringatan di kuburan sambil solawatan keras malam-malam. Makin kemari praktisi ritual yang bid'ah (kalau mau jujur) ini smakin membuat agama terlihat menyunat akal sehat dan mengganggu ketenangan umum.
Tapi kalau sudah mengakar susah. Kalau kita ucap halus-halus, dicurigai secara halus. Kalau memakai kalimat ngena, kena tuduhan. Kalau mau tegakkan Khilafah ala Muwahhid sekarang juga tidak mungkin.
Selain mengakar, tradisi ini dibumbui nama-nama bagus, sehingga menjadi hasanah. Habib, Ahlu Bait, Shalawat, Ziarah dan nama lainnya. Sebaliknya, yang menentang malah kena tudungan dhalalah. Kalau mau ditimbang dengan keseimbangan akal sehat, siapa sebenarnya yang dhalalah di-hasan-kan dan siapa yang sebenarnya hasanah di-dhalah-kan.
Sesuatu yang dhalal jika disebut hasanah, maka anggapannya menjadi HASAN. Kalau sudah dianggap Hasan, hukumnya menjadi JAIZ (boleh). Maka jadilah:
HASAN AL-JAIZY
Baiklah. Itu salah saya.
Tapi kalau sudah mengakar susah. Kalau kita ucap halus-halus, dicurigai secara halus. Kalau memakai kalimat ngena, kena tuduhan. Kalau mau tegakkan Khilafah ala Muwahhid sekarang juga tidak mungkin.
Selain mengakar, tradisi ini dibumbui nama-nama bagus, sehingga menjadi hasanah. Habib, Ahlu Bait, Shalawat, Ziarah dan nama lainnya. Sebaliknya, yang menentang malah kena tudungan dhalalah. Kalau mau ditimbang dengan keseimbangan akal sehat, siapa sebenarnya yang dhalalah di-hasan-kan dan siapa yang sebenarnya hasanah di-dhalah-kan.
Sesuatu yang dhalal jika disebut hasanah, maka anggapannya menjadi HASAN. Kalau sudah dianggap Hasan, hukumnya menjadi JAIZ (boleh). Maka jadilah:
HASAN AL-JAIZY
Baiklah. Itu salah saya.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete