Thursday, December 27, 2012

CAT : [77] "TARIK ULUR BAIK BURUK!"


oleh Hasan Al-Jaizy



Mau tahu sebuah ironi yang ajaib nan patut dijadikan ibroh?

(1)

Dahulu media televisi berhasil mengangkat pamoritas seorang Aa Gym tinggi-tinggi demi rating dan uang. Kemudian media yang sama ini berhasil pula meruntuhkan popularitas beliau serendah-rendahnya. Sehingga nama beliau menjadi kotor dipandang banyak manusia.

Karena apa?

Karena poligami.Televisi berhasil menyesatkan opini manusia sehingga poligami dianggap suatu sexual crime. Seakan Aa Gym adalah seorang penjahat kelamin!

Dan justru fase itulah yang membuat beliau sadar akan kehinaan dan kepalsuan. Dari titik

itulah beliau sadari banyak hal. Beliau tak henti ucapkan syukur. Dulu, kala pamornya, beliau tak kenal dakwah Tauhid, tak pernah terlafadz nama semacam Ibnu Taimiyyah di lisannya.

Sekarang? Teman saya katakan sendiri dengan kejujuran bahwa beliau tak segan-segan mengutip kalam Ibnu Taimiyyah.

Sekarang? Nama beliau terangkat melalui jejaring sosial. Dengan sendirinya nama beliau membaik, meski beliau tak meminta.

(2)
Nazriel 'Ariel' Irham terangkat nama oleh media, baik TV, koran, radio dan seterusnya. Kemudian setelah menyeruak kasusnya, dipenjara. Jika tidak karena perbuatan tangan-tangan media, dia akan selamat dari hukuman penjara.

Banyak fans patah hati. Banyak fans baru muncul setelah kasus. Banyak celaan.

Lalu ia bebas. Dunia seolah rindu akan karya dan pesonanya. Media mengoperasikan strategi pencitraan dan cleansing terhadap aura negatif hasil tingkahnya. Ariel, bagaimanapun, harus kembali dikembalikan ke pentas dan panggung infotainment, masa bodoh jika nyatanya ia adalah seorang penjahat sexual.

Media plays its role and part. Rakyat menyambut kembalinya 'the sexual man'. Ia disambut seolah pahlawan penyelamat umat. Media lah yang kembali mengangkat popularitas dan pamornya.

Dan kini nama Ariel sedang jatuh. Berkat ulah tangan-tangan yang menekan tombol 'share' untuk foto sebuah figura ironis! Di mana lagi jika bukan di jejaring sosial? Jutaan pasang mata melihat kini ironi itu. Seorang penjahat kelamin harus dianggap semestinya ia; karena tiada tampak keinsafan. Tiada kalimat insaf. Lirik-lirik penyeru pada syahwatisme halus tetap tercipta.

-----------------------

Yang baik tetap baik meski orang jahat menyihir orang-orang agar menganggap ia jahat.

Yang jahat tetap jahat meski orang jat menyihir orang-orang agar menganggapnya baik.

Semua akan terlihat dan terbukti pada waktunya....dipandang oleh mata yang melihat...bukan oleh mata yang membuta!

1 comment:

  1. agama orang modern itu bukan islam,kristen,buddha atau lainnya.tapi opini publik,dan yang menciptakan dan mengontrol opini publik hingga berkembang jadi nilai dan norma adalah media.
    celakanya banyak opini publik yang terbentuk sifatnya negatif dan memutarbalikkan fakta..

    ReplyDelete