Monday, December 24, 2012

CAT: [61] "KARENA HUJAN ADA MUSIMNYA"

oleh Hasan Al-Jaizy


Jangan kiramu seorang yang lantang dan kuat di luar selalu seperti itu; karena bisa jadi di dalam ia sering menangis, mengadu dan mengaduh.

Jangan sangkamu seorang yang selalu ceria riang tampak berseri di muka; karena bisa jadi dalam kesendirian ia sering menangis...hati teriris.

Jangan merasa pasti desamu tak pernah tercurah hujan meski berintik ketika terjagamu; karena bisa jadi ketika terlelapmu tak sadarkan turun gerimis.

Sekuat-kuat hamba adalah yang tetap tegar di keramaian, meskipun di kesendirian wajahnya terbenam di samudera air mata.

Betapa banyak manusia yang zahirkan kepedihan dan kesulitan; seolah-olah merekalah yang terpedih goresan takdir hayatnya. Itulah dalil jiwa-jiwa lemah; mengobral air mata di depan manusia.

Dan memasrahkan perkara pada-Nya adalah kekuatan sejati dalam diri. Penjara kesabaran hati adalah rukun dalam perjuangan dan syarat menuju kemenangan. Tiada kemenangan tanpa kesabaran. Sungguh tak sedikit manusia haus akan kemenangan, namun tergesa tanpa kesabaran. Akhirnya harapan mereka redup dan dimatikan tertiup angin jahat keputusasaan.

Hujan ada musimnya. Masa kemarau jangan mencela. Masa pahit panceklik jangan menjerit. Hujan ada musimnya. Masa itu akan tiba. Roda itu berputar karena berjalan. Musim hujan akan menghampiri karena kau sedang berjalan menujunya. Bersabarlah, kawan!

No comments:

Post a Comment