Thursday, December 27, 2012

CAT : [78] "FALSAFAH RUPIAH"

oleh Hasan Al-Jaizy


Sesungguhnya gambar uang kita [rupiah] bisa menunjukkan pemiliknya jika memang hanya itulah sisa yang ia punya. 

[a] Awal bulan, banyak manusia masih menyimpan uang 100.000 rupiah. 
[b] Ketika pertengahan, ia mulai menghargai uang 10.000 rupiah. 
[c] Menjelang akhir bulan, ia mulai mengumpulkan uang 1.000 rupiah dari saku-saku dan meja. 
[d] Pas masuk akhir bulan, ia baru ingat bahwa di Indonesia, uang 100 rupiah masih ada harganya.

Kalau kata teman di pondok dulu, 'Hargailah uang 100, tanpanya 10 juta pun tak jadi 10 juta.'

Sekarang, cobalah tengok uang-uang kertas Anda.

[1] Uang 100.000. Point: PECI.
Lihat, ada gambar 2 orang memakai PECI hitam.

Mereka berdua terlihat pede sekali [karena nampang di uang terbesar nilainya]. Ada bagusnya jika PECI hitam melambangkan kekayaan seseorang. Artinya, kalau sudah punya uang, gunakan untuk sesuatu yang 'nyambung' dengan ibadah atau ibadah itu sendiri. Seperti beli busana muslim, kitab, atau sedekah ke fakir miskin, masjid, pondok yatim dll.

[2] Uang 50.000. Point: PECI [agak miring].
Berarti masih harus ingat agama, cuma agak longgar. Peci miring itu masih ada pandangan agamanya. Kalau topi miring, itu sudah buyar pandangannya. Tapi, muka yang ada di uang ini tidak sejumawa muka 100.000. Mungkin ia sudah merasa dompetnya mulai mengempis.

[3] Uang 20.000. Point: LEPAS PECI.
Kalau yang ini, sudah benar-benar merasa makin tipis sisa uangnya. Jadi, kudu lepas peci. Sedikit lupa agama. Malah lihat saja deh, pakaiannya malah jadi mirip pejabat. Jangan-jangan sudah mulai memikirkan 'bagaimana caranya menilep uang rakyat' ya? Jadi, peci yang dipakai ketika pelantikan dahulu, sekarang dilepas. Dulu terlihat religius, sekarang terlihat ambisius. Capsus?

[4] Uang 10.000. Point: PENUTUP BATOK [ikut adat].
Lihat deh. Mukanya sudah mulai suram dan seram. Kini ia memakai penutup batok kepala. Mulai berusaha merakyat. Karena memang sudah mulai kere dan ingin mencari uang 100.000 supaya bisa jumawa dan berpeci hitam lagi. Kalau sudah sampai sebegini, biasanya emosian.

[5] Uang 5.000. Point: KULIT MENGERUT, MUKA MENUA.
Nah, mulai terlihat makin sengsaranya. Saking susahnya cari duit, dan saking miskinnya, kulit sudah mengeriput dan muka kelihatan tua.

[6] Uang 1.000. Point: PEDANG
Saking miskinnya, saking mudah emosinya, sekarang main pedang. Senggol dikit, tebas. Diejek dikit, bacok. Sorban sama penutup batok udah dijual buat beli pedang.

[7] Uang 500 lama. Point: MONYET
Karena makin gila, akhirnya jadi monyet.

[8] Uang 100. Point: KARAPAN SAPI
Ga puas jadi monyet, karena mirip sama manusia, akhirnya jadi sapi.

[9] .....

Gambar-gambar mata uang kita mewakili kondisi. Tidak percaya? Tanyakan dompet Anda. Lihat, apakah di sana ada pedang atau malah ada monyet?


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/479716418736415

No comments:

Post a Comment