Friday, December 7, 2012

Semangat MEMBACA! : [1] Muqaddimah

oleh Hasan Al-Jaizy

Beberapa manusia bertanya perihal manhajiyyah membaca buku yang selamat. Banyak manusia -meskipun suka membaca buku- tetapi merasa tidak puas dengan apa yang telah berlaku dari pembacaan. Beberapa problematika:

a. Tidak konsisten membaca suatu buku. Terhenti di tengah perjalanan. Dan ini juga kadang terjadi pada penulis status ini.

b. Tidak konsentrasi dalam membaca. Ketika membaca Bab Jual Beli dalam kitab Fiqh, fikiran malah melayang ke rencana bisnis yang belum juga teralisasikan. Akibatnya, huruf, kata dan kalimat lewat terbaca, namun maknanya bubar dari perhatian. Seperti kadangkala manusia membaca Al-Qur'an. Membaca terus menerus, namun tadabburnya hilang dalam gerangan.

c. Ingin cepat sampai pada akhirnya atau habis segera. Dalam makna lain: tergesa-gesa.

Melompat kesana-kemari sehingga banyak faedah penting yang terlewati.

d. Waktu yang sempit dan tenaga yang kurang. Sebabnya pekerjaan dan kesibukan, sehingga ketika ingin membaca kitab, rasanya berat sekali dan buyar semuanya.

Membaca buku dengan baik bukan perkara mudah bagi mayoritas manusia, termasuk saya; karena saya juga manusia. Lho, lantas yang mudah membaca dengan baik itu bukan manusia? ckckck...

Abaikan kalimat di atas. Anda adalah manusia. Memiliki mata berjumlah 2. Atau 4 kadang-kadang. Sekarang, bagaimana dan apa solusinya agar bisa membaca buku dengan baik sehingga mendapat faedah sebagaimana terharap.

Tulisan saya kali ini bisa dikaitkan dengan membaca buku saja, atau membaca secara umum, baik itu artikel, berita di koran, status teman atau apapun yang disebut sebagai 'membaca', kecuali membaca fikiran.

Berikut adalah beberapa tips dari saya pribadi untuk siapapun manusia atau jin yang membaca ini dan ingin menerapkan manhajiyyah atau tarekat membaca agar mendapat faedah maksimal dari buku:

[menyambung di status berikutnya]

NOTE: Menulis semacam ini, bukan berarti penulisnya terlepas mutlak dari poblematika dalam membaca.


Beberapa manusia bertanya perihal manhajiyyah membaca buku yang selamat. Banyak manusia -meskipun suka membaca buku- tetapi merasa tidak puas dengan apa yang telah berlaku dari pembacaan. Beberapa problematika: a. Tidak konsisten membaca suatu buku. Terhenti di tengah perjalanan. Dan ini juga kadang terjadi pada penulis status ini. b. Tidak konsentrasi dalam membaca. Ketika membaca Bab Jual Beli dalam kitab Fiqh, fikiran malah melayang ke rencana bisnis yang belum juga teralisasikan. Akibatnya, huruf, kata dan kalimat lewat terbaca, namun maknanya bubar dari perhatian. Seperti kadangkala manusia membaca Al-Qur'an. Membaca terus menerus, namun tadabburnya hilang dalam gerangan. c. Ingin cepat sampai pada akhirnya atau habis segera. Dalam makna lain: tergesa-gesa. Melompat kesana-kemari sehingga banyak faedah penting yang terlewati. d. Waktu yang sempit dan tenaga yang kurang. Sebabnya pekerjaan dan kesibukan, sehingga ketika ingin membaca kitab, rasanya berat sekali dan buyar semuanya. Membaca buku dengan baik bukan perkara mudah bagi mayoritas manusia, termasuk saya; karena saya juga manusia. Lho, lantas yang mudah membaca dengan baik itu bukan manusia? ckckck... Abaikan kalimat di atas. Anda adalah manusia. Memiliki mata berjumlah 2. Atau 4 kadang-kadang. Sekarang, bagaimana dan apa solusinya agar bisa membaca buku dengan baik sehingga mendapat faedah sebagaimana terharap. Tulisan saya kali ini bisa dikaitkan dengan membaca buku saja, atau membaca secara umum, baik itu artikel, berita di koran, status teman atau apapun yang disebut sebagai 'membaca', kecuali membaca fikiran. Berikut adalah beberapa tips dari saya pribadi untuk siapapun manusia atau jin yang membaca ini dan ingin menerapkan manhajiyyah atau tarekat membaca agar mendapat faedah maksimal dari buku: [menyambung di status berikutnya] NOTE: Menulis semacam ini, bukan berarti penulisnya terlepas mutlak dari poblematika dalam membaca.

No comments:

Post a Comment