oleh Hasan Al-Jaizy
Bacalah buku yang Anda suka. Itu yang pertama. Suka nya Anda bisa disebabkan beberapa hal atau sisi:
a. Cover Yang Menarik.
Cover memiliki pengaruh kuat dalam menjambak pandangan manusia. Sebagaimana ketika Anda berpakaian rapi, necis dan menarik, manusia akan melihat Anda dengan pandangan positif. Padahal bisa jadi Anda adalah seorang 'pengacara' [pengangguran banyak acara]. Beberapa orang pun nge-Habib demi pencitraan. Dengan cover yang shaleh, bisa meraup uang dan penghormatan. Katanya 'orang alim', 'keturunan suci' dan 'berilmu'. Ah, masa sih?
Atau lihatlah di lampu merah pertigaan Taman Makam Pahlawan Kalibata. Acapkali di sana bertengger beberapa anak muda [pemuda dan pemudi] memakai jas biru muda. Seolah mereka adalah mahasiswa utusan sebuah kampus yang menjadi relawan peminta sumbangan demi kemaslahatan penderita penyakit. Mereka berjas biru muda, bercelana, dan membawa sebuah kotak kardus. Di kotak tersebut tertempel sebuah gambar penderita sebuah penyakit. Cover mereka menarik. Tapi, yang lebih menarik bagi saya adalah kok menipu dengan cara seperti itu lho? Di kota ini tipuan minta sumbangan sudah jamak berlaku. Belum lagi permintaan sumbangan untuk Masjid Al-Ikhlas, Al-Muttaqiin dan seterusnya. Semua dilakukan di jalanan. Yang justru mempermalukan muka umat Islam. Dan semua itu adalah konspirasi para pengemis. Jika kita menegakkan khilafah, kita berantas mereka dan beri mereka pekerjaan yang layak!
Duh, kenapa nyambung ke sana? Anyway. Cover buku yang menarik tentunya membuat Anda penasaran ingin membaca isinya. Hanyasaja, don't judge a book by its cover. Jangan mentang-mentang di cover buku ada gambar hewan, langsung kege'eran sendiri. Dan faktor ini [faktor cover], belum cukup. Masih ada faktor lain:
b. Judul Yang Menarik
Judul yang menarik pun variatif. Bisa jadi karena Anda seorang mahasiswa Biologi, Anda tertarik dengan buku berjudul 'Kaitan Antara Jempol Kaki dan Ketidaksadaran Manusia; Studi Kritis Atas Pemakai Kaos Kaki Bolong'. Meskipun cover bukunya tergambar sembulan jempol dan hidung saja. Atau jika Anda seorang pegiat dunia mistis, Anda terhasrat untuk membaca buku berjudul 'Di Balik Gundulnya Rudi Kawilarang, Presenter [Masih] Dunia Lain'. Nah, berarti bidang yang Anda geluti juga turut berandil dalam memilah judul yang menarik perhatian Anda sendiri.
Ingat kan trilogi Syaikh Thon yang menarik perhatian itu? Ada yang berjudul 'Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi'. Ada juga yang berjudul 'Mereka Memalsukan Kitab-kitab Karya Ulama Klasik'. Kalau bagi saya, trik Syaikh Thon Al-Majhuli ini klasik. Karena memang begitulah caranya untuk melariskan dagangan. Berdagang kepalsuan dengan judul bombastis. Layaknya seorang mpok-mpok menulis di lapaknya 'Jual: Pepes Hiu', namun ternyata isinya bangkai betok rawa.
Namun, sebenarnya jangan jadikan 'judul' sebagai satu-satunya patokan like atau dislike. Judul itu bisa menipu. Judul bisa menjadi penggiring minat. Jika ada buku dengan judul yang menarik perhatian dan minat Anda membaca, maka baiknya lihat-lihat sedikit isinya, atau cukup sinopsisnya. Atau jika tidak bisa dilihat isi dan tanpa sinopsis, tanyakan kepada pihak yang berwajib, apakah buku itu ada isinya atau tidak.
a. Cover Yang Menarik.
Cover memiliki pengaruh kuat dalam menjambak pandangan manusia. Sebagaimana ketika Anda berpakaian rapi, necis dan menarik, manusia akan melihat Anda dengan pandangan positif. Padahal bisa jadi Anda adalah seorang 'pengacara' [pengangguran banyak acara]. Beberapa orang pun nge-Habib demi pencitraan. Dengan cover yang shaleh, bisa meraup uang dan penghormatan. Katanya 'orang alim', 'keturunan suci' dan 'berilmu'. Ah, masa sih?
Atau lihatlah di lampu merah pertigaan Taman Makam Pahlawan Kalibata. Acapkali di sana bertengger beberapa anak muda [pemuda dan pemudi] memakai jas biru muda. Seolah mereka adalah mahasiswa utusan sebuah kampus yang menjadi relawan peminta sumbangan demi kemaslahatan penderita penyakit. Mereka berjas biru muda, bercelana, dan membawa sebuah kotak kardus. Di kotak tersebut tertempel sebuah gambar penderita sebuah penyakit. Cover mereka menarik. Tapi, yang lebih menarik bagi saya adalah kok menipu dengan cara seperti itu lho? Di kota ini tipuan minta sumbangan sudah jamak berlaku. Belum lagi permintaan sumbangan untuk Masjid Al-Ikhlas, Al-Muttaqiin dan seterusnya. Semua dilakukan di jalanan. Yang justru mempermalukan muka umat Islam. Dan semua itu adalah konspirasi para pengemis. Jika kita menegakkan khilafah, kita berantas mereka dan beri mereka pekerjaan yang layak!
Duh, kenapa nyambung ke sana? Anyway. Cover buku yang menarik tentunya membuat Anda penasaran ingin membaca isinya. Hanyasaja, don't judge a book by its cover. Jangan mentang-mentang di cover buku ada gambar hewan, langsung kege'eran sendiri. Dan faktor ini [faktor cover], belum cukup. Masih ada faktor lain:
b. Judul Yang Menarik
Judul yang menarik pun variatif. Bisa jadi karena Anda seorang mahasiswa Biologi, Anda tertarik dengan buku berjudul 'Kaitan Antara Jempol Kaki dan Ketidaksadaran Manusia; Studi Kritis Atas Pemakai Kaos Kaki Bolong'. Meskipun cover bukunya tergambar sembulan jempol dan hidung saja. Atau jika Anda seorang pegiat dunia mistis, Anda terhasrat untuk membaca buku berjudul 'Di Balik Gundulnya Rudi Kawilarang, Presenter [Masih] Dunia Lain'. Nah, berarti bidang yang Anda geluti juga turut berandil dalam memilah judul yang menarik perhatian Anda sendiri.
Ingat kan trilogi Syaikh Thon yang menarik perhatian itu? Ada yang berjudul 'Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi'. Ada juga yang berjudul 'Mereka Memalsukan Kitab-kitab Karya Ulama Klasik'. Kalau bagi saya, trik Syaikh Thon Al-Majhuli ini klasik. Karena memang begitulah caranya untuk melariskan dagangan. Berdagang kepalsuan dengan judul bombastis. Layaknya seorang mpok-mpok menulis di lapaknya 'Jual: Pepes Hiu', namun ternyata isinya bangkai betok rawa.
Namun, sebenarnya jangan jadikan 'judul' sebagai satu-satunya patokan like atau dislike. Judul itu bisa menipu. Judul bisa menjadi penggiring minat. Jika ada buku dengan judul yang menarik perhatian dan minat Anda membaca, maka baiknya lihat-lihat sedikit isinya, atau cukup sinopsisnya. Atau jika tidak bisa dilihat isi dan tanpa sinopsis, tanyakan kepada pihak yang berwajib, apakah buku itu ada isinya atau tidak.
No comments:
Post a Comment