Friday, December 7, 2012

Semangat MEMBACA! : [3] BACALAH BUKU YANG ANDA SUKA [b]


oleh Hasan Al-Jaizy

Setelah sebelumnya membahas cover dan judul yang menarik, kini kita membahas:

c. Penulisnya Yang Menarik 

Nah, ini juga variatif dan relatif. Menarik dari segi apa? Jika Anda suka membaca novel, maka Anda 'normalnya' suka dengan nama-nama seperti Fahri Asiza, Helvy Tiana Rosa, Gola Gong dan lain-lain. Bisa jadi Anda tertarik karena nama-nama tersebut sudah terlanjur familiar dan nge-pop [popular; bukan majalah Popular lho!] di telinga Anda. Bisa juga karena Anda sudah terlanjur jatuh cinta dengan gaya tulisan mereka.

Atau jangan-jangan dulu Anda penggemar Tatang S ya?

"Lho, Tatang S kuwi sopo, ndhes?" tanya Purnomo.

Itu, lho. Pengarang komik Petruk dan Gareng. Dulu, yang jual komik semacam itu di Jakarta adalah para abang-abang. Kalau di Jakarta, kosakata 'abang-abang' berarti penjual agar-agar dan mainan anak-anak keliling. Mereka biasa menggerakkan lonceng untuk meraup pembeli. Anak-anak Jakarta, sebelum jaman Internet dan HP, sering ngerubutin abang-abang.

Ada mungkinnya karena penulis tersebut memiliki daya tarik dari segi fisik. Seperti ketika Badriyyah mengunjungi Islamic Book Fair, ternyata ada acara bedah buku. Badriyyah tidak sengaja menghadirkan jasadnya di ruangan itu. Dia pun tak tahu ada bedah buku apa di sana. Dan ketika ia melihat penulisnya sedang berbicara di depan manusia, hatinya, 'Kyaaaa! Guanteng Tuemeen!' Setelah itu ia mencari-cari tahu 'cyapa cih cyapa cih dia!?' Semenjak itu ia selalu mencari tahu siapa penulis tersebut dan memburu karya-karyanya. Padahal yang dibahas oleh si penulis tersebut tidak nyambung dengan bidang spesialis yang Badriyyah geluti. Badriyyah menggeluti ilmu Kecamatan, sementara penulis menggeluti teori konspirasi. Jauhnya antara langit dan lubang hidung pembaca status ini. ckckck.

Di sisi lain, bisa jadi Anda sangat bersyahwat membaca buku-buku karya Ibnu Taimiyyah, atau Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah. Padahal Anda tidak pernah bertemu mereka. Tetapi, karena dosen Anda, ustadz pengajian Anda, pengkaji siaran radio favorit Anda atau teman2 Anda selalu memperbincangkan mereka dan karya-karya mereka, akhirnya Anda tertarik untuk membeli dan membaca karya mereka. Akhirnya, Anda pun membaca meskipun 'memaksa'. Ada rasa 'tidak mau ketinggalan' teman-teman yang sudah membacanya. Seperti ABG.

d. Font atau Kertas

Pernah membaca [atau minimal melihat] isi buku-buku terbitan Gema Insani Press [maaf, menyebutkan nama] era 90-an? Kalau melihat font dalam buku-buku tersebut, mungkin saja Anda menguap. Boring. Dan terkesan berat. Saya pribadi tidak tahu font apa yang dipakai. Tetapi memang cenderung boring dan berat. Hanya yang benar-benar tertarik yang bisa menghabisinya.

Kitab Kuning? Beuuh.

Cobalah buka buku-buku terbitan Bulan Bintang terbitan 80-90 an. Mereka masih memakai kertas kuning. Aromanya jadul sangat. Untuk zaman sekarang, buku-buku semacam itu tidak akan laku.

Ada, misalnya, kitab kuning berjudul Mughny Al-Muhtaaj, sebuah kitab Fiqh bermadzhab Syafi'i. 4 jilid besar-besar. Covernya standar kitab Arabic. Kemudian, ada pula cetakan modern, dengan kertas putih. Isinya plek sama. Font juga sama. Manakah yang lebih berpotensi dibeli oleh orang zaman sekarang? Yang putih kertasnya. Kenapa? Karena lebih menarik dan jelas.

Atau, masih adakah di antara pelajar pondok modern sekarang yang tahan dengan mempelajari kitab kuning berbentuk kertas-kertas terpisah? Jadi, satu lembar berisi 4 halaman. Kalau kitab itu dilempar, maka akan terburai semua lembaran di angkasa. Tulisannya juga kecil-kecil. Nyambung berentet tak berkoma terlebih bertitik. Membacanya perlu perjuangan dan intelegensa nahwy, shorfy dan qiroo'ah. Kiranya tidak ada yang kuat. Kecuali beberapa di pesantren tradisional [salafiyyah] atau Para Ustadz atau Para Kyai yang sudah mbah-mbah.

No comments:

Post a Comment