Monday, December 3, 2012

CAT : [1] "AROMA BUKU = MOTIVASI MEMBACA"

oleh Hasan Al-Jaizy

Anda suka membaca buku atau majalah atau koran?
Jika Anda suka membaca salah satu dari ketiganya, atau salah keduanya atau salah semuanya, apakah Anda suka menciumnya?

Sejujurnya saya pribadi sejak kecil sangat suka mencium buku dan koran. Lebih-lebih majalah edisi terbaru. Baunya enak. Ketika bapak saya masih muda dulu, saya selalu melihat beliau membaca tiap hari di atas kursi. Kakinya diselonjorkan ke kursi lain. Tubuh bagian atas disenderkan ke belakang. Yang posisi itulah membuat saya jadi ikut-ikutan membaca secara alamiah.

Buku-buku yang beliau baca banyak sekali. Kadang selagi beliau membaca, beliau menumpuk beberapa buku di sisinya. Zaman itu kami punya komputer, namun warna pancaran layarnya masih hitam putih atau agak kehijauan. Kalau sekarang masih seperti dulu [no modem, no HP, no netbook, no no no], mungkin sudah beratus hingga beribu buku

yang beliau baca.

Maka, semenjak berusia 5, penampakan beliau di ruang tamu dengan posisi seperti itu memotivasi saya untuk meniru-niru. Tapi, tidak dengan gaya 'wong tuo' semacam itu. Harus keren terlihat. Lalu, saya pun mencari ide bagaimana dan gaya apa yang bagus untuk membaca. Maka, didapatlah gaya itu. Yaitu gaya presenter berita di TV.

Masih teringat sampai sekarang, dahulu di rumah banyak sekali koran di rumah. Majalah juga banyak, terutama yang bernama Al-Muslimun dan Media Dakwah. Dahulu, suka membaca itu semua biarpun tidak faham maksudnya. Yang penting: baca. Maklum, waktu itu masih kecil. Dan, ketika membaca berita di koran, saya pergi ke kamar tidur dan terduduk rapih di atas kasur sembari menghadap tembok.

Apa kemudian yang saya lakukan?

Membaca berita. Benar sekali. Sekali lagi, benar. Membaca berita. Terus, saya harus bilang 'Ahok Ahok' gitu kalau saya dulu membaca berita? Ibrohnya bukan di situ. Tetapi, itu menjadi kenangan khusus buat saya. Karena dahulu, saya benar-benar meniru gaya presenter berita dalam membaca. Itu bukan dorongan siapapun, melainkan hasil pencarian ide bagaimana caranya bisa suka membaca tapi tidak dengan gaya bapak saya.

Dahulu, berita-berita kriminal jarang sekali. Jikalau ada, bahasa peliputannya tidak blatant, tidak vulgar dan terkesan apa adanya.

Saya sambung insya Allah di masa yang akan datang. Mudah-mudahan bisa memberikan inspirasi meski sekata.


http://www.facebook.com/hasaneljaizy/posts/469659899742067

No comments:

Post a Comment